Tiga calon Ketua Golkar Kota Gorontalo, Ryan Kono, Marten Taha, dan Meyke Camaru bermusyawarah untuk menentukan ketua Golkar, di arena Musda, Senin (23/11) dinihari. Tapi musyawarah itu berujung buntu karena ketiganya ngotot ingin menjadi Ketua Golkar. (FOTO : WAWAN GUSASI/GORONTALO POST)
GORONTALO -GP- Musyawarah Daerah (Musda) X Partai Golkar Kota Gorontalo berujung deadlock. Musda yang berlangsung dari Ahad (22/11) sore hingga Senin (23/11) dini hari itu berakhir tanpa hasil. Tiga calon yang mendaftar sebagai calon ketua yaitu Marten Taha, Ryan Kono dan Meyke Camaru sempat diberikan kesempatan oleh panitia Musda untuk bermusyawarah menentukan siapa yang akan menjadi ketua Golkar. Tapi musyawarah itu mengalami kebuntuan karena ketiganya ngotot untuk menempati posisi itu.
Alotnya Musda Golkar Kota Gorontalo yang berlangsung di Damhil Hotel itu, sudah mulai terlihat setelah Ketua DPD I Golkar Gorontalo, Rusli Habibie, membuka acara itu pada Ahad (22/11) sore.
Suasana Musda makin tegang saat sudah memasuki pleno penetapan calon ketua. Ada tiga kandidat yang mendaftar yaitu Marten Taha, Riyan Kono dan Meyke Camaru. Setelah menerima berkas pendaftaran dari ketiga calon, Ketua OKK DPD I Golkar Gorontalo Thomas Mopili yang memimpin sidang pleno tersebut mempersilahkan ketiga calon tersebut untuk bermusyawarah mufakat. Karena dalam aturan dibenarkan untuk mengedepankan musyawarah. “Dalam petunjuk pelaksana (Juklak), boleh diupayakan agar calon melakukan muasyawarah/mufakat, untuk itu sidang kami skorsing selama 25 menit,” kata Thomas saat itu.
Akan tetapi hingga pukul 01.30 dinihari, tidak terjadi kesepatakan diantara ketiganya. Ketiga calon masih ngotot untuk maju sebagai calon ketua. Sayangnya, ketiga calon ini terhalangi persyaratan pencalonan. Marten Taha terbentur dengan syarat diskresi untuk bisa mencalonkan diri untuk periode ketiga dari DPP. Sementara Riyan Kono dan Meye Camaru terhalangi dengan syarat bahwa calon ketua DPD II harus menjadi pengurus setingkat atau dibawahnya.
Tepat pukul 02.00 dini hari, pimpinan sidang Thomas Mopili memutuskan agar pelaksanaan Musda diskorsing. Pihaknya masih akan mengkonsultasikan kebuntuan Musda ke ketua DPD I Gorontalo dan DPP Golkar. “Karena tidak terjadi kesepakatan, dan ada beberapa aturan yang perlu kita konsultasikan, seperti diskresi tiga periode, dan syarat pengurus setingkat atau dibawahnya, maka Musda ini kami skorsing, sambil menunggu hasil konsultasi,” kata Thomas kepada wartawan. Anggota DPRD Provinsi Gorontalo ini juga menyampaikan saat ini Golkar Kota Gorontalo dipimpin oleh pimpinan sidang. “Kita juga tidak menentukan deadline waktu. Kalau ada yang tanya Golkar Kota siapa yang pimpin, maka untuk sementara saya selaku ketua yang memimpinya,” pungkasnya. (wan)
Comment