Aksi Waria Berujung Pencekalan, ‘Padahal Bulan Depan Musim Pesta’

Gorontalopost.co.id, GORONTALO — Dalam beberapa pekan terakhir, jagad media sosial di Gorontalo dihebohkan dengan aksi para pekerja seni dari kelompok pria yang berdandan mirip wanita (baca : waria). Meraka dinilai meresahkan, karena berpenampilan seronok, dan tak pantas bahkan mengarah pada pelecehan nilai adat dan agama. Apalagi dikaitkan dengan Gorontalo yang kental dengan adat dan sariat agama.

Bupati Gorontalo Sofyan Puhi, mengambil langkah tegas. Melalui surat edaran nomor 800/BKBP/76/IV/2025, tertanggal 25 April 2025, Bupati melarang kegiatan keramaian hiburan rakyat yang melibatkan waria, termasuk biduan, alkohol, narkoba dan judi.

Kepala Badan Kesbangpol Kabupaten Gorontalo MS Burhan Ismail kepada wartawan, Ahad (27/4) menyebut, ada lima poin inti surat edaran tersebut, yakni Bagi Camat, Kepala Desa dan Kepala Kelurahan se-Kabupaten Gorontalo agar dapat menyeleksi secara ketat pemberian izin keramaian berupa hiburan rakyat, usaha karaoke, turnamen pertandingan serta hajatan pesta diwilayah tugas masing-masing. “Selanjutnya dalam hal pemberian izin kermaian hanya sampai pukul 23.00 WITA,” tegas Burhan.

Dalam surat Edaran tersebut juga terdapat instruksi kepada Pemerintah Kecamatan, Desa/Kelurahan harus melakukan pemantauan dan mencegah pelaksanaan hiburan rakyat, usaha karaoke, turnamen pertandingan serta hajatan pesta yang melibatkan Waria, ataupun menampilkan biduan yang melakukan tarian erotis yang mengundang porno aksi yang melanggar norma dan kesusilaan.

“Dalam hal pencegahan kiranya Camat, Kepala Desa dan Lurah berkoordinasi dengan aparat penegak hukum apabila menemukan adanya penyimpangan,” jelasnya. Burhan menyebut, edaran tersebut bukan untuk mencekal ladang rezeki yang selama ini mereka geluti, yakni memberi hiburan dari panggung ke panggung. “Kami melarang mereka menggunakan dandanan dan berpakaian wanita, karena ini adalah sebuah penyimpangan,” tegasnya.

Surat edaran tersebut juga langsung disikapi Dinas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), dengan mendatangi tempat-tempat mangkal para waria, seperti di salon kecantikan, salah satu usaha yang banyak para waria geluti. Satpol PP berpatroli di sejumlah salon yang ad adi Limboto dan kawasan Telaga Cs.

Pelaksana Harian (Plh) Kasat Satpol PP Kabupaten Gorontalo Mohamad Pajuhi mengungkapkan, jajarannya baru sebatas memberikan edukasi dan juga pemahaman kepada mereka agar tetap berperilaku normal. “Dan tidak menggunakan pakaian wanita ketika berada diaera publik,” tandasnya.

Selain di Kabupaten Gorontalo, kebijakan serupa juga diterapkan di Kota Gorontalo. Wali Kota Gorontalo Adhan Dambea dalam pernyataanya tegasnya mengatakan, agar setiap hajatan hiburan di Kota Gorontalo agar tidak melibatkan waria. Menurut dia, apa yang dilakukan para waria, dan menjadi bahan perbincangan dalam beberapa pekan terakhir adalah bentuk pelecehan.

“Mereka pakai jilbab dan rok pendek. Ini saya anggap merupakan pelecehan terhadap agama, jangan pernah mengundang waria-waria itu,” tegas Adhan Dambea saat membuka STQH tingkat Kota Gorontalo, Ahad (27/4) malam. “Saya mengajak kepada seluruh masyarakat Kota Gorontalo, untuk jangan mengundang penyanyi seperti waria. Di Kota Gorontalo masih banyak penyanyi-penyanyi yang bermoral dan punya agama,” tambahnya.

Perilaku waria yang bernampilan erotis, menurut Adhan tak hanya melecehkan nilai agama, tapi bisa merusak morak anak-anak. “Kasihan anak-anak kita yang masih muda, bisa rusak dengan waria-waria yang tidak bermoral seperti itu. Oleh karena itu, saya sekali lagi mengimbau kepada rakyat Kota Gorontalo untuk tidak mengundang mereka dalam kegiatan apapun,”tandasnya.

Seorang waria Mano Braco, dalam video yang beredar di media sosial, Senin (28/4) kemarin, mengaku bersalah dengan penampilanya yang ternyata mengundang reaksi masyarakat Gorontalo. Ia menyebut, gara-gara itu rekan sesama warianya juga terdampak, padahal menurutnya tidak lama lagi musim pesta, dimana mereka banyak mendapat orderan manggung. Dalam video berdurasi 49 detik yang dipostingannya di account Facebook @Mano Braco Real, yang ternyata bernama asli Krispandi Daud (32) memastikan ia akan kembali ke pengaturan awal, laki-laki.

“Bulan depan itu sudah musim pesta, dan saya siap kembali ke penampilan sesungguhnya saya sebagai seorang laki-laki,” jelasnya. Ia berharap agar para owner sound sistem (alat hiburan), agar tetap dapat menggunakan jasanya, seperti MC, tapi tidak dengan dandanan waria lago.

“Sebagai warga negara yang baik, saya siap ikut aturan yang sudah ditetapkan oleh pemerintah,” tandasnya. Unggahan itu mendapat respon dari warga net. “Semangat. Pasti Allah kasih lebih dari itu. Orang menegur karena sayang sebenarnya. Ambil positifnya buang negatifnya inshaAllah rezeki tidak akan tertukar tapi sudah tertakar,” tulis salah satu warga net. (tro)

Comment