Gorontalopost.co.id, GORONTALO — Pertumbuhan ekonomi jelang Idulfitri di Gorontalo menunjukan tren positif. Hal ini turut didorong dengan suasana ramadan yang sangat terasa di daerah ini.
“Ekonomi masyarakat meninkat jelang idulfitri. Saya orang baru di Gorontalo, tapi saya melihat aktivitas ekonomi masyarakat Gorontalo saat ramadan sangat tinggi, apalagi suasana ramadanya sangat terasa,”ujar Kepala Perwakilan Bank Indonesia (Kpw BI) Provinsi Gorontalo Bambang Satya Permana saat bincang media di kantor BI Gorontalo, baru-baru ini.
Bambang menyebut, tren positif masih terus terjadi, bahkan cenderung beranjak lebih tinggi dibandingkan dengan periode sebelumnya. “Ini kita dorong agar triwulan pertama pertumbuhan ekonomi bisa lebih baik,”ujarnya. Disisi lain, kata dia, ditengah membaikanya pertumbuhan ekonomi, terdapat fenomena kenaikan harga sejumlah bahan kebutuhan pokok jelang Idulfitri, dan memicu inflasi.
Menurut Bambang, fenomena ini terjadi alamiah dan berulang setiap jelang Idulfitri. Kendati begitu, lanjut Bambang, tim pengendalian inflasi daerah (TPID) Gorontalo dibawah kendali langsung Gubernur Gusnar Ismail, telah mengambil langkah strategis dan kongkrit dalam penanganan inflasi jelang Idulfitri.
“Pada 7 Maret lalu, dilakukan hight level meeting dipimpin langsung pak Gubernur dan dihadiri TPID kabupaten/kota. Hasilnya, ada action plan, berupa pelaksanaan pasar murah dan pangan murah yang telah dilakukan.
“Kami mencatat sudah dilakukan 43 kali, itu catatan kami, mungkin lebih banyak lagi, misalnya yang dilakukan kabupaten/kota,”paparnya. Selain operasi pasar murah, TPID bersama Gubernur dan Forkopimda, melakukan inspeksi ke sejumlah pasar tradisional.
Inspeksi mendadat ini untuk memastikan ketersediaan bahan pokok, dan tidak terjadi permainan harga kebutuhan pokok di tengah masyarakat. “Dan upaya komunikasi publik, ini penting juga karena untuk menjaga ekspektasi masyarakat. Kalau masyarakat berekspektasi komoditas tertentu langka, maka pasar meresponya dan mendorong terjadinya kelangkaan,”paparnya.
Komunikasi publik ini dilakukan misalnya melalui iklan layanan masyarakat untuk bijak berbelanja. “Update terakhir, di Kota Gorontalo ada beberapa komoditas mengalami kenaikan yakni bawang rica tomat (barito), kenaikan ini alami karena jelang idulfitri. Dengan berbagai upaya tadi (yang dilakukan TPID) kami optimis laju inflasi dapat terkendalo,”tandasnya. (tro)
Comment