Duet Gusnar-Idah, Tarik Menarik Papan Satu

Gorontalopost.id, GORONTALO – Wacana koalisi Demokrat, Gerindra dan Golkar untuk mengusung pasangan Gusnar Ismail-Idah Syahidah di Pilgub Gorontalo 2024, sepertinya masih akan melalui proses pembahasan panjang.

Pasalnya saat pertemuan pengurus tiga partai tingkat provinsi di Jakarta, Selasa (30/7), belum menghasilkan kesepakatan koalisi. Bahkan masih terjadi tarik menarik soal siapa yang akan menjadi calon gubernur atau calon papan satu. Apakah Gusnar Ismail ataukan Idah Syahidah, dan sebaliknya, siapa yang diposisi calon wakil gubernur.

Pertemuan itu dihadiri langsung oleh ketua partai dan pengurus teras dari tiga partai politik itu. Dari Golkar hadir Ketua DPD I Rusli Habibie, Sekretaris DPD I Paris Jusuf serta sejumlah pengurus teras DPD I lainnya.

Sementara dari Gerindra hadir Ketua DPD Elnino Mohi dan Sekretaris DPD Nasir Majid. Dari Demokrat, Ketua DPD Demokrat Gorontalo, Erwin Ismail, turut hadir dan didampingi beberapa pengurus Partai Demokrat Gorontalo. Gusnar Ismail bahkan turut hadir dalam pertemuan itu.

Ketua Bappilu Demokrat Provinsi Gorontalo, Bangkit Bobihoe, mengatakan, dalam pertemuan itu, Gerindra mendorong Gusnar Ismail menjadi calon papan satu. “Gerindra sudah sangat jelas mendukung Cagubnya itu, Pak Gusnar, Cawagub Ibu Idah,” ungkap Bangkit, Rabu (31/7).

Bangkit mengungkap, pertemuan ini merespon reaksi publik dengan beredarnya flayer foto pasangan cagub dan cawagub Gorontalo Gusnar Ismail-Idah Syaidah. “Prinsipnya ini baru pertemuan awal sejak viralnya aspirasi tersebut, kita dari Demokrat menyambut baik dan memotori pertemuan elite dari tiga partai tersebut,” tandas Bangkit.

“Masih tahap penyamaan persepsi dan mutual agreement keputusan bersama mengingat semua partai punya mekanisme masing-masing dalam hal pengusulan nama calon yang diusul ke DPP masing masing,” imbuhnya.

Dia menuturkan, pertemuan berlangsung sangat hangat, dinamis, dan tentu juga sebagai ajang silaturahmi awal untuk menjemput kemenangan rakyat Gorontalo. “Saat ini kami dari demokrat terus berkomunikasi dengan intens bersama Gerindra dan Golkar juga enam partai lain yang ingin bergabung mengusung pasangan Gusnar-Idah, doakan semoga dalam minggu depan sudah selesai administrasi partai sesuai mekanisme dan segera kita deklarasi,” pungkas Bangkit.

Sekretaris DPD Gerindra Gorontalo, Nasir Majid tak menampik, Gerindra mendorong Gusnar Ismail sebagai calon gubernur. Karena Gusnar Ismail awalnya memang masuk dalam penjaringan calon gubernur dari partai Gerindra. “Awalnya ada tiga nama. Pak Gusnar, pak Elnino dan pak Rachmat Gobel. Tapi kan pak Elnino dan pak RG tidak maju. Sehingga tinggal pak Gusnar,” urainya.

Nasir Majid mengakui, dalam pertemuan itu, Golkar belum memberikan jawaban soal dorongan menjadikan Gusnar Ismail sebagai calon papan satu. Golkar beralasan, Idah Syahidah sebelumnya mendapatkan rekomendasi DPP menjadi calon gubernur. Sehingga kalaupun ada perubahan, maka masih harus melalui mekanisme partai. Dan harus disosialisasikan kembali sampai ke akar rumput.

“Kami tentu menghormati dan menghargai sikap Golkar. Karena kami sadar setiap partai pasti punya mekanisme tersendiri,” ungkapnya. Oleh karena itu, Nasir menyebutkan, pertemuan itu baru sebatas penjajakan awal menuju kesepakatan koalisi. Masih akan ada pertemuan lanjutan. “Tapi soal siapa yang akan jadi calon papan satu memang masih tarik menarik,” ungkapnya.

Sementara itu, Ketua DPC Gerindra Kota Gorontalo, Sulyanto Pateda mengatakan koalisi Demokrat, Gerindra dan Golkar sebetulnya merupakan lanjutan Koalisi Indonesia Maju (KIM) yang terbangun saat Pilpres. “Ini masuk bagian dari KIM (Koalisi Indonesia Maju),” ujarnya singkat.

Sama halnya yang disampaikan Wakil Ketua DPD I Partai Golkar Provinsi Gorontalo, Ghalieb Lahidjun. Kata dia, pertemuan itu baru sekadar penjajakan awal yang belum ada keputusan final. Menurut dia, dalam pertemuan tersebut, Gerindra dan Demokrat memang menyodorkan nama Gusnar Ismail sebagai calon gubernur, sehingga terjadi diskusi antara para pimpinan partai yang hadir.

“Kami sampaikan, bahwa Golkar memiliki delapan kursi, dan Ibu Idah itu diinstruksikan DPP sebagai calon Gubernur,”ujar Ghalib. Sehingganya sampai saat ini, Golkar Gorontalo masih tunduk terhadap instruksi DPP yang mengamanatkan Idah Syahidah sebagai calon Gubernur. “Betul, kami masih berpengangan pada instruksi DPP, apalagi ibu Idah satu-satunya calon dari internal Golkar yang mendapat instuktruksi sebagai calon gubernur,”tegasnya.

Lebih lanjut Ghalieb mengatakan, Golkar memang membuka diri dengan semua partai politik, sebab dalam membangun Gorontalo yang lebih unggul lagi kedepan, tidak cukup hanya satu atau dua partai politik saja.

“Selalu menjadi penekanan pak Rusli (Rusli Habibie, ketua DPD I Golkar), untuk membangun Gorontalo itu kita perlu kebersamaan, bukan sendiri-sendiri. Sehingga itu, Golkar membuka ruang bersama partai politik lain, yang punya tujuan yang sama, membangun dan mensejahterakan rakyat Gorontalo,”tandasnya. (tro)

Comment