Pencarian Korban Longsor Ditutup Hari Ini, Tim SAR Mulai Tinggalkan Lokasi Tambang Tulabolo

Gorontalopost.id – Operasi SAR pencarian dan pertolongan korban bencana tanah longsor di tambang emas Tulabolo, Suwawa Timur, Bone Bolango dipastikan berakhir hari ini, Sabtu (13/7).

Pencarian dihentikan lantaran standar operasional SAR hanya berlangsung selama tujuh hari, setelah kejadian atau operasi SAR mulai dilakukan pada Ahad (7/7).

“Pelaksanaan operasi SAR sesuai kesepakatan dan sesuai SOP kami dilaksanakan tujuh hari, pelaksanaan penutupan besok (hari ini 13/7,red),”ujar kepala kantor Pencarian dan Pertolongan Gorontalo, Heryanto, Jumat (12/7) sore.

Dari data terkini di posko SAR Tulabolo hari ini, jumlah korban meninggal dunia yang sudah dievakuasi sebanyak 27 orang, satu diantaranya masih belum terindentifikasi.

Sementara korban yang masih dinyatakan hilang sebanyak 15 orang. Terkait dengan penutupan operasi SAR, tim gabungan SAR terdiri dari TNI dan Polri sudah mulai meninggalkan lokasi tambang Tulabolo.

Pantauan Gorontalo Post di posko tulabolo, Sabtu (13/7), tim SAR gabungan mulai berdatangan, begitu tiba mereka langsung disemprot dengan cairan disinfektan dan dilakukan pemeriksaan oleh tim kesehatan.

“Pemerintah daerah (Bone Bolango) tidak menetapkan masa tanggap darurat (setelah operasi SAR) jadi kami mengikuti ketetapan pemerintah daerah,”ujar Kepala SAR Gorontalo, Haryanto.

Setelah seluruh tim turun dan terkumpul di posko, akan dilakukan penutupan operasi SAR. Bupati Bone Bolango, Merlan Uloli, Jumat (12/7) juga mengatakan setuju dengan penutupan operasi SAR sesuai dengan standar operasional Basarnas, yakni hanya berlangsung tujuh hari. Apalagi kata Merlan, dari daftar warga yang masih dicari, hanya satu orang penduduk Bone Bolango.

“Sehingga ini lebih memperkuat kita (pemda), kita setuju apa yang disampaikan Basarnas (penutupan operasional), tapi apa bila ada tanda-tanda (korban) ditemukan ya akan dibuka. Karena ada upaya untuk kembali melakukan pencarian,”terang Merlan Uloli. (tro/tha)

Comment