Gorontalopost.id – Operasi SAR pencarian dan pertolongan korban longsor tambang Mbotomboto Deda Tulabolo, Suwawa Timur, Bone Bolango resmi dihentikan Sabtu(13/7) sore.
Tim SAR gabungan menutup kegiatan sesuai standar operasi prosedur Basarnas yang hanya melakukan operasi SAR selama tujuh hari.
Tanggap darurat bencana tanah longsor juga tidak dilanjutkan oleh Pemda Bone Bolango. Operasi SAR sendiri dimulai pada Ahad (7/7), dua hari diantaranya, yakni Rabu dan Kamis, operasi SAR dihentikan lantaran cuaca buruk.
Kendati sudah ditutup, masih terdapat 15 korban longsor yang belum ditemukan. Selama pencarian tim SAR Gabungan fokus pada 4 lokasi longsor yakni titik bor 1, titik bor 3 serta titik bor 18, dan 19.
Dari keempat lokasi itu total jumlah korban mencapai sebanyak 325 dengan rincian 27 orang meninggal, sebanyak 283 selamat dan masih dinyatakan hilang sebanyak 15 orang.
Berikut nama kelima belas orang hilang tersebut yakni:
1. Hartati Ibrahim:P/limboto
2. Ringko Butato:L/
3. Amran Lakoro:L/Pangi
4. Royan:L/
5. Sarif Usman/L/45 Thn Suwawa Selatan
6. Saiful Kadoli/L/48 Thn Wonosari
7. Usman Kalati:L/39 Thn Paguyaman Pantai
8. Irianti Nusi:P/35 Thn Tapa
9. Hendry Lukun:L/30 Thn Biluhu
10. Abdul Ishak Yusuf:L/48 Thn Hulawa
11. Simin Isa:L/43 Thn
12. Zulkifli Isa:L/23 Thn
13. Zulkarnain S.Isa:L/21 Thn
14. Rolis Atiki L/43 Th Boludawa Suwawa
15. Don sadu L/50 Th Bongomeme
Kabasarnas Gorontalo, Haryanto, mengatakan Basarnas bersama tim gabungan TNI,Polri BPBD dan relawan sudah lakukan evakuasi sesuai SOP.
Dimana operasi SAR dilaksanakan selama 7 hari. Selanjutnya setelah 7 hari apabila pihaknya kembali menerima laporan ada tanda-tanda penemuan korban hilang maka tidak menutup kemungkinan akan kembali membuka operasi SAR.
“Tapi operasi SAR hanya untuk evakuasi, sementara pencarian tidak. Evakuasi dibuka dengan syarat informasi yang didapat harus akurat dan valid.” ujarnya.
Bupati Bone Bolango,Merlan Uloli saat pertemuan dengan perwakilan keluarga korban hilang dan belum ditemukan, memohonkan maaf atas dihentikannya operasi pencarian.
Menurutnya upaya pencarian sudah cukup dilakukan tim SAR gabungan. Namun dari hari pertama sampai hari kelima saja maksimal mendapatkan korban meninggal. Untuk itu ia memohon keluarga korban dapat menerima keputusan itu.
” Sehingga kalau dilanjutkan mubazir sia-sia sementara dibutuhkan tenaga, banyak alat berat, pembiayaan mahal dan tidak ada yang didapat maka diambil keputusan untuk menghentikan pencarian ini. ” jelasnya.
Bupati berharap, Jika keluarga korban mendapatkan info korban maka ia pastikan akan ditindaklanjuti bila datanya akurat.
Penanganan evakuasi dipastikan nanti akan sama-sama dilakukan. Dipertemuan itu pemda bersama keluarga korban melakukan penandatanganan berita acara.
Merlan berharap sekali ada mukzizat ” tetapi kalau Allah sudah memutuskan terbaik keluarga korban harus bisa iklas menerima ketetapan ini. Ini juga jadi pelajaran ternyata pekerjaan penambang sangat berbahaya.
Puluhan tahun membiarkan Penambang bekerja inialah saatnya kita harus bepikir menghentikan penambangan hutan karena membahayakan.” ujarnya. (csr/tha)
Comment