Dari Bolsel ke Tilamuta, Perahu Warga Bajo Tenggelam

GORONTALO, GP – Nasib nahas dialami satu keluarga asal Bajo, Kabupaten Boalemo. Baru saja merayakan pernikahan kerabat di Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan, Kamis (17/12). Perahu Yani Jahim (40) dan Yanto Nunci (40) disapu ombak dan tenggelam di perairan Gorontalo.

Informasi yang dihimpun Gorontalo Post, dalam perahu itu juga ditumpangi Yani beserta tiga orang anaknya, masing-masing Reva (13) Revandi (8) dan Akbar (4). Awalnya mereka bertolak dari Bolsel pukul 03:00 dini hari. “Saat berangkat cuaca masih bagus, ombak biasa. Tapi saat dekat tanjung kerbau, angin bertiup kencang. Ombak besar,” ujar Yani kepada awak media ini. Satu keluarga itu berangkat lintas Kabupaten hanya menggunakan perahu sampan. Yani dan anak-anak hanya membawa baju, makan dan jaring yang memang berada di sampan. Namun sayang, saat ombak semakin besar, sang suami Yanto tak bisa mengendalikan laju perahu. Kurang lebih 30 menit terombang ambing oleh gelombang tinggi, Yani meminta anak-anak agar menguras air yang sudah memenuhi di sampan. “Saya suruh limas, tapi tiba-tiba ombak besar sekali dan langsung pecah di perahu,” ujarnya.

Saat ombak memecah perahu, seketika sampang mereka tenggelam. Yani beserta dua anaknya langsung melompat dan berenang, sementara sang ayah langsung memeluk Akbar yang belum tau berenang. Yanto pun langsung melambaikan kaos ke arah perahu satu yang sudah jauh di depan mereka. “Tak ada barang yang bisa diselamatkan, untung perahu satu masih sempat balik dan menolong,” katanya.

Yani bersykur, perahu rekannya masih sempat melihat mereka meminta tolong. Namun, perahu dengan ukuran yang sama itu masih menampung delapan penumpang. Terpaksa, anak-anak dan perempuan didahulukan, sementara Yanto dan satu penumpang pria di perahu satu bertahan mengapung seraya meminta bantuan. Kurang lebih beberapa jam mengapung, sejumlah nelayan yang melintas langsung menolong mereka. Yani dan anak-anak lainnya langsung di evakuasi di TPI Huangobotu, Kabupaten Bone Bolango.

Kepala Kantor Basarnas Gorontalo I Made Junetra mengatakan, pihaknya menerima laporan perahu terbalik pukul 10:20. Tak berselang lama, lima personel bersama perahu evakuasi langsung diterjunkan untuk menolong korban. “Tiga warga katanya sudah diselamatkan nelayan, jadi kita mengevakuasi dua korban lainnya yang masih bertahan di rakit,” ujar Junetra. Ia menambahkan, BMKG sudah menyampaikan situasi cuaca yang ekstrim. Sejumlah nelayan maupun warga yang ingin melaut dihimbau wasapada dengan ombak dan angin kencang. “Korban berhasil kita evakuasi dengan selamat, saya harap para nelayan lebih waspada, agar tidak terjadi kecelakaan di tengah laut,” ujarnya. (tr-69)

Comment