Ekonomi Bisa Tumbuh 5.0 Persen, Wamenkeu : Syaratnya Disiplin Protokol Kesehatan

GORONTALO – GP – Optimisme pertumbuhan ekonomi ditengah pandemi Covid-19 tetap ada. Kendati saat ini, kondisi ekonomi global, termasuk di Gorontalo sedang terjun bebas, bahkan terancam resesi. “Tentu ini ada syaratnya, protokol kesehatan harus dijaga,”kata Wakil Menteri Keuangan RI, Prof. Suahasil Nazara, saat menjadi keynot speaker, kajian ekonomi dan keuangan regional Provinsi Gorontalo, yang diselenggarakan Bank Indonesia Gorontalo, secara virtual, Selasa (20/10).
Dikatakanya, perkiraan pertumbuhan ekonomi tahun ini akan ada di level negatif, yakni 0,6 persen – 1,5 persen. Kondisi ini tak lepas dari pengaruh Covid-19, yang mulanya disebut sebagai krisis kesehatan, kini berdampak pada krisis ekonomi. Pertumbuhan ekonomi yang cenderung negatif itu, lantaran adanya pengurangan aktivitas masyarakat yang ikut berpengaruh pada perekonomian. Kondisi ini akan kembali pulih, dan pertumbuhan ekonomi bisa mencapai 5 persen pada tahun depan, dengan cara penegakkan disiplin protkol kesehatan. Sebab kata Wakil Menteri Keuangan, Suahasil Nazara, pihaknya juga belum tahu pasti, kapan pandemi berakhir. “Protokol kesehatan harus dijaga, rasa aman harus kita jaga,”katanya. Ia mengapresiasi para pekerja dan pelaku ekonomi yang tetap beraktivitas ditengah pendemi, dengan tetap mengedepankan protokol kesehatan. “Saya apresiasi yang terapkan protokol kesehatan di ruang publik, cuci tangan dan jaga jarak sambil terus menjalankan kegiatan ekonomi,”katanya.
Wakil Gubernur, Idris Rahim, yang juga keynote speaker dalam kegiatan ini menyebut, pemerintah Provinsi Gorontalo mempercepat realisasi belanja, APBD agar segera terserap oleh pasar dan masyarakat. “Kita ketahui bersama bahwa di Gorontalo, pergerakan ekonomi kita banyak dipengaruhi belanja pemerintah,”ujarnya. Realisasi belanja Pemprov kata dia, diapresiasi Kementerian Dalam Negeri, sebab melampaui target. “Termasuk bantuan kepada masyarakat yang terdampak Covid-19, anggaranya sudah kami serahkan ke pemerintah kabupaten/kota, dan telah direalisasikan,”jelasnya. Wagub Idris Rahim juga berharap, protokol kesehatan terus diperhatikan dan menjadi kebiasaan baru dalam kehidupan masyarakat Gorontalo. Kajian ekonomi dan keuangan regional Provinsi Gorontalo dibuka langsung kepala perwakilan BI Gorontalo, Budi Widihartanto dan melibatkan sejumlah pembicara seperti direktur sistem manajemen investasi kementerian keuangan, Ludiro. Ekonom INDEF, Prof. Didik Rachbini, akademisi Fithra Hastiadi, Ph.D dan Sekda Provinsi Gorontalo, Darda Daraba. (tro)

Comment