Dihantam Pakai Besi, Petani di Karyamukti Terancam Buta

Gorontalopost.id, MOOTILANGO – Kejadian tragis menimpa Suleman Samadi (48) warga Desa Karya Mukti Kecamatan Mootilango Kabupaten Gorontalo.

Pasalnya, mata kirinnya saat ini terancam buta permanen akibat dihantam menggunakan besi (kunci ban mobil dum truk). Pelakunya adalah tetanggannya sendiri inisial HH (47) alias Hendrik.

Menurut penuturan Ferdi Samadi (18) anak korban saksi mata yang melihat langsung kejadian itu mengatakan, insiden penganiayaan itu
terjadi sekitar pukul 18.30 Wita.

Bermula ketika Suleman Samadi memangkas batang kayu yang sudah rimbun tepatnya di batas tanah milik pelaku dan korban sekitar pukul 09.00 Wita.

“Yang dipangkas itu pagar hidup yang sudah rimbun dahannya. Kayu tersebut Tidak dipotong batangnya, hanya dibersihkan dahan yang sudah rimbun telah melewati tanah kami,”kata Ferdi.

Namun sore harinnya istri pelaku melihat pagarnya sudah dipangkas langsung marah-marah. Berlanjut saat malam hari sekitar pukul 18.30 Wita, pelaku datang dan berteriak di depan rumah korban.

Sambil membawa besi besar (kunci ban mobil dum truk) pelaku mendobrak pintu rumah korban hingga terbuka. Saat di dalam rumah, korban dan pelaku saling adu mulut.

Adu mulut terus berlanjut hingga di luar rumah. Diduga sudah naik pitam, pelaku memukul korban menggunakan besi besar tersebut di bagian kepala yang mengenai pelipis mata sebelah kiri.

Darah segar mengucur deras. Korban yang sudah banyak kehilangan darah akhirnya lemas dan pingsan saat itu juga. Tak berlama-lama, korban langsung dilarikan ke Puskesmas Mootilango untuk mendapatkan perawatan medis.

Namun, karena korban terus mengeluarkan darah di bagian hidung diduga akibat pendarahan yang hebat di bagian kepala, korban akhirnya di rujuk ke Rumah Sakit MM Dunda Limboto untuk mendapatkan tindakan medis lebih lanjut.

Saat berada di depan rumah sakit, korban akhirnya mulai muntah darah. “Kalau di rumah sakit kepala ayah saya dioperasi, sampai saat ini mata ayah saya sudah tidak bisa melihat lagi. Kami takut beliau jadi buta permanen, semoga hal itu tidak terjadi,”kata Ferdi.

Untuk itu Ferdi berharap agar kasus ini diseriusi oleh pihak kepolisian dan pelaku mendapatkan hukuman yang setimpal dengan perbuatannya.

Sementara itu Kapolsek Mootilango Iptu Maryono Baderan saat dikonfirmasi mengatakan, dirinya telah memerintahkan Kanit Reskrim
untuk menyeriusi kasus ini hingga tuntas.

“Saya sudah perintahkan pak Kanit Reskrim agar secepatnya kasus ini dituntaskan, agar ada kepastian hukum. Dan saya akan selalu memonitor ini sudah sampai dimana progresnya,”tandas periwira polisi dua balok di pundaknya ini.

Semnetara itu dikonfirmasi terpisah Kanit Reskrim Aiptu Safruidin Dunggio mengungkapkan, pihaknya saat ini tinggal melakukan gelar perkara, setelah itu akan menaikan kasus tersebut ke tingkat sidik atau penyidikan.

“Kalau sudah naik sidik, kami akan memeriksa lebih lanjut para saksi, setelah itu baru akan melakukan penetapan tersangka hingga penahahan terjadap pelaku,”tegas Safruidin.

Pihaknya juga akan mengirimkan Surat Pemberitahuan Perkembangan Hasil Penyidikan (SP2HP) kepada korban. “Kami akan menjerat pelaku dengan Pasal 351 ayat (2) KUHP yakni Penganiayaan yang mengakibatkan luka-luka berat hingga cacat dengan ancaman pidana penjara paling lama lima tahun,”tutup Aiptu Safruidin. (roy)

Comment