gorontalopost.id- Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian, kembali memberi warning terhadap kinerja Penjabat (Pj) Gubernur Gorontalo, Ismail Pakaya. Warning Mendagri itu terkait capaian pengendalian inflasi di Gorontalo yang menempati posisi teratas pengendalian inflasi secara nasional. Inflasi Gorontalo per april 2024, berada pada angka 4,65 persen, jauh diatas rata-rata nasional yang hanya pada angka 3,0 persen.
Teguran Mendagri Tito Karnavian terhadap Penjabat Gubernur ini disampaikanya pada kegiatan Musyawarah Rencana Pembangunan Nasional (Musrenbangnas), yang berlangsung di Jakarta, Senin (6/5). “Sebagian besar (provinsi), diatas tiga persen. Meski pun turun secara nasional. Bahkan ada yang tertinggi, Gorontalo, 4,65 persen. Saya Warning ini Pj (Penjagub,red),”tegas Mendagri Tito Karnavian saat memberi paparan, dikutip Gorontalo Post dari kanal youtube Bappenas RI, selasa (7/5) kemarin. Dalam paparanya, terdapat layar besar yang nemampilkan capaian kinerja daerah dalam pengendalian inflasi. Pada layar itu, Gorontalo berada di urutan paling atas.
10 Daerah dengan inflasi tertinggi setelah Gorontalo, adalah Papua Tengah, Sulut, Bali, Riau, Sumut, Jambi, Sumbar, Bengkulu dan Papua Barat. Selain itu daerah-daerah dengan inflasi di-atas tiga persen, yakni Banten, Sulteng, NTB, Lampung, Jateng, Jatim, Kaltim, Aceh, Sumsel, Jabar, Papua Selatan, dan Kepulauan Riau. Terhadap daerah-daerah yang angka inflasinya berada di-atas 3 persen itu, Mendagri nampak kecewa, ia mengaku tidak puas dengan kinerja pengendalian inflasi yang ada. “Saya nggak puas,”ujar Tito Karnavian. Tentu lanjut Mendagri, khusus untuk Penjabat (Pj) Kepala Daerah, akan ada antensi khusus darinya. “Tentu Pj akan betul-betul saya beri atensi, ini angka riil. Saya belum buka (angka inflasi) kabupaten/kota,”ujar Mendagri. Yang pasti kata dia, ada separuh dari kabupaten/kota seluruh Indonesia, kepala daerahnya kini berstatus Penjabat (Pj).
Lebih lanjut Mendagri mengatakan, secara nasional kinerja pengendalian inflasi sudah sangat baik, dimana dengan pengendalian inflasi di-angka 3 persen, menjadikan Indonesia terbaik jika dibandingkan dengan negara-negara lainya, terutama yang ada di kawasan Asia Tenggara. Kendati begitu, kata Mendagri, pemerintah pusat tidak puas, sebab ternyata performa pengendalian inflasi di daerah berbeda-beda, bahkan lebih dari separuh provinsi berada pada angka pengendalian inflasi di-atas tiga persen. Ia menekankan, agar kepala daerah menjadikan pengendalian inflasi sebagai agenda kerja utama. “Saya minta menjadi atensi, agar pengendalian (inflasi), masuk dalam rencana kerja pemerintah daerah. (Ini) belum lagi masalah kemiskinan, stunting,”ujarnya.
Terkait dengan pengendalian inflasi di Gorontalo, bukan kali ini Mendagi meberi warning bagi Pj Gubernur. Pada rapat koordinasi pengendalian inflasi daerah bulan Maret 2024 lalu, Mendagri Tito Karnavian juga tegas memberikan peringatan kepada Penjagub Gorontalo Ismail Pakaya, sebab angka inflasi Gorontalo berada pada posisi kedua nasional yakni 4,61 persen. “Ini saya warning ini Pak Pj Gubernur Gorontalo (Ismail Pakaya), masuk terus, provinsinya tertinggi (kedua). Kabupatennya juga banyak sekali yang tinggi-tinggi (angka inflasi dan IPH). Warning!” tegas Tito saat itu. Kinerja pengendalian inflasi di Gorontalo masih tak cukup baik pada periode bulan berikutnya, yakni tetap berada di peringat kedua nasional, kendati turun beberapa poin, yakni pada angka 4,13 persen. Angka ini melonjak pada periode April, yakni 4,65 persen, menempatkan Gorontalo berada pada klasemen teratas dengan tingkat inflasi tertingi nasional. (tro)
Comment