Gorontalopost.id, GORONTALO – Tak terasa Kota Gorontalo kini berusia 296 tahun, sebuah usia yang sudah tak muda lagi bagi sebuah daerah. Dalam perjalanannya, ibu kota Provinsi Gorontalo ini terus mengalami perubahan yang signifikan.
Hal itu tak lepas dari program dan kebijakan yang dilaksanakan oleh pimpinan daerah yang sudah 10 kali berganti, mulai dari R. Atje Slamet hingga Marten Taha.
Program dan kebijakan tak hanya di satu sektor saja. Namun diseluruh sektor. Di era Marten dan Ryan Kono misalnya. Banyak program yang telah dilaksanakan. Seperti bidang infrastruktur.
Sesuai dengan data yang dihimpun dari Bapppeda Kota Gorontalo, sudah 999 infrastruktur yang selesai dibangun sejak tahun 2019.
Marten pernah bilang, pembangunan infrastruktur yang telah dilaksanakan merupakan hasil kolaborasi dan komitmen berbagai pihak dalam rangka mewujudkan kesejahteraan masyarakat.
“Tanpa kolaborasi masyarakat dalam bentuk dukungan, seluruh pekerjaan infrastruktur ini akan sia-sia. Untuk itu, saya mengucapkan terima kasih dan apresiasi atas dukungan yang diberikan,” kata Marten.
Sudah banyaknya pembangunan fisik yang diselenggarakan pemerintahan Marten dan Ryan, sayangnya tak begitu dianggap oleh beberapa kalangan. Justru sebaliknya, satu dua pekerjaan infrastruktur yang belum selesai dijadikan sorotan.
Tidak hanya infrastruktur, sektor lain pun tetap mendapat sentuhan dalam bentuk program. Yaitu, sosial, ekonomi, pendidikan, kesehatan dan lain sebagainya.
Atas perhatian diseluruh sektor ini, Marten dan Ryan mampu mengukir ragam prestasi, baik di tingkat nasional maupun lokal.
Tidak itu saja, program yang dirintis Pemerintah Kota Gorontalo juga mampu mengatasi berbagai isu strategis nasional. Mulai dari kemiskinan ekstrem hingga inflasi.
“Alhamdulillah, berdasarkan data terbaru yang kami terima awal tahun ini, kemiskinan ekstrem Kota Gorontalo tinggal 0,2 persen. Insya Allah, di akhir tahun nanti bisa turun hingga 0 persen, sebagaimana target yang dipatok pemerintah pusat,” pungkas Marten.(rwf)
Comment