Indonesia Fashion Week 2023, Yurita Puji Hadir Kembali untuk Karawo Gorontalo

Gorontalopost.id Yurita Puji desainer kelahiran Bandung, 19 Agustus 1985 yang kini sedang menyelesaikan program doktoral di jurusan Kesejahteraan Sosial di FISIP, Universitas Indonesia (UI), kembali mempresentasikan karya desainya dengan menggunakan sulam karawo. Itu setelah hasil karya Yurita ditampilkan pada Indonesia Fashion Week (IFW) yang diselenggarakan belum lama ini di Jakarta Convention Center (JCC).

“Saya sangat bersyukur, dalam event IFW 2023 barusan, saya mendapat kesempatan menampilkan design saya dengan produk Karawo. Ini berkat adanya dukungan APPMI terutama ibu Poppy Darsono dan Ibu Naniek, sehingga dapat mengisi slot produk Gorontalo,” tulis Yurita pada pres rilis yang dikirim ke redaksi Gorontalo Post, Kamis (2/3).

Yurita menuturkan, skill menyulam karawo yang dimilikinya juga pernah dikembangkan melalui pelatihan-pelatihan di tahun 2017 silam. Pelatihan tersebut, kata Yurita, terselenggara atas adanya dukungan pemerintah daerah dan Bank Indonesia.

Hasil pelatihan ini, membawa Yurita ke panggung Internasional, New York Fashion Week atas dukungan Bank Indonesia dan Gallery of Indonesia yang di prakasai oleh Mey Hasibuan. Perjuangan Yurita untuk Karawo tidak sampai disitu. Tahun-tahun selanjutnya, Yurita tetap konsisten mempresentasikan produk Karawo di panggung Indonesia Fashion Week atas dukungan Pemerintah Gorontalo.

Membesarkan nama Karawo terus dilakoni Yurita. Terbukti, ia beberapa kali menampilkan produk karawo, meski hanya pada event kecil. Tidak terkecuali dalam event-event oraganisasi yang diikutinya, salah satunya di organisasi IWAPI.

Semangat Yurita membumikan Karawo sempat terbentur dengan pandemi Covid-19. Hal itu dikarenakan kegiatan fashion show terhenti, sampai akhirnya kondisinya kembali membaik. Berbagai event pun mulai digelar. Salah satunya pada awal tahun 2023 ini. Yaitu Indonesia Fashion Week 2023.

Bagi Yurit, event tersebut sangat spektakuler dan menjadi pintu bagi designer muda Gorontalo untuk mengenalkan karya mereka. Kesempatan ini juga dimanfaatkan Yurita dengan sangat baik. Ya, Yurita menampilkan produk yang berbeda dari designer lainnya. Penggunaan bahan valve menjadi fokus Yurita dalam Pagelaran tersebut.

“Saya merasakan sekali sulitnya mendapatkan sulam karawo harganya pun tidak terhitung murah dan pengerjaannya pun sulit dan memakan waktu yang lama, karena begitu sangat eksklusif. Saya ingin produk jadi yang dihasilkan terlihat mewah. Velvet menjadi pilihan saya karena mewah dan warnanya cantik dengan harga yang terjangkau. Target saya tetap fokus bahwa produk yang berhasil adalah produk yang diterima pasar baik secara kualitas, design, maupun harga,” ujar Yurita.

Produk design yang ditampilkan Yurita terlihat begitu sangat cantik dengan tambahan aksesori Mutiara dengan menggunakan kombinasi lempengan kuning gandengan motif Kucubu lo Duhelo yang biasa ditemui di baju pengantin adat Gorontalo, dengan makna yang mendalam dimana seorang orang ratu harus dapat menahan amarah saat memimpin pemerintahan. Warna emas pada aksesoris ini juga mengambarkan pancaran sinar dan kasih sayang kepada rakyat.

Design aksesoris kali ini di design secara khusus oleh Jeany Wang designer aksesoris yang pernah membawa aksesorisnya di panggung Milan Fashion Week.

“Panggung kali ini rasanya seperti reunian. Saya banyak bertemu orang Gorontalo yang dulu ikut dalam pelatihan saat 2017. Saya senang sekali banyak designer baru bermunculan. Sebab, sebelumnya hanya ada satu atau dua designer yang terkenal, namun di tahun ini orang-orang yang dulu hanya di belakang layar bisa tampil secara personal menampilkan produk yang unik dan bagus,” ujar Yurita di backtage saat fashion show berlanjut.

Ia menambahkan, IFW 2023 juga tak lepas dari peran isteri Penjagub Gorontalo, Gamaria Purnamawati Monoarfa sebagai ketua Deskranasda. Yurita bilang, Gamaria memiliki peran yang sangat krusial untuk mendorong pengrajin dan designer baru untuk berani tampil. Bahkan, kata dia, lebih bagus dari designer sebelumnya. Inovasi kombinasi dari Karawo juga, menurut Yurita, semakin modern.

Besar harapan Yurita panggung Karawo pada IFW 2023 bukan hanya panggung hingar bingar dan berhenti setelahnya. Namun, kata dia, benar-benar bisa berdampak pada kesejahteraan masyarakat Gorontalo.

Tak lupa Yurita menyampaikan ucapan terima kasih kepada Gamaria Purnamawati Monoarfa. Pasalnya, kata Yurita, IFW adalah ajang bagi dirinya untuk bisa mendapatkan kesempatan lagi konsisten mengembangkan produk Gorontalo. (rwf)

Comment