Peristiwa patriotik “23 Januari 1942” Gorontalo harus dimaknai dan dijaga nilai-nilai juangnya. Dalam rangka itu, agar sejarah senantiasa inspiratif, terbuka dan jujur, maka sebuah buku ilmiah populer yang menelaah ketokohan Ibrahim Muhammad (1915-1976) diterbitkan pada Januari 2021.
Ibrahim Muhammad adalah komandan keamanan dan pengendali operasi dalam peristiwa coup d’Etat kolonial Belanda dalam peristiwa heroik ini. Meski demikian, beliau lebih terkenal sebagai tokoh besar Kepanduan/Pramuka Indonesia. Ia sudah berkiprah sejak 1930an di Gorontalo dan Hizbul Wathan di Yogyakarta.
Obrolan Nasional akan diselenggarakan secara Live di Facebook pada Sabtu 23 Januari 2021, Pkl. 15:30 WITA. Diundang sebagai pembahas, Dr. Isman Jusuf, Moh. Sirham, Dr. Candra Cuga dan Dr. Paris R.A Jusuf (Ketua Gerakan Bela Negara – Gorontalo), dan perwakilan Keluarga.
Buku ini adalah kolaborasi penulisan antara Basri Amin dan Zulkifli Alhabsyi Lasimpa. Dikerjakan sepanjang enam bulan selama tahun 2020 dan akhirnya diterbitkan oleh Serat Foundation (anggota IKAPI) atas kerjasama antara Pusat Studi Dokumentasi (PSD) H.B Jassin, Leksema, PGSD-FIP, Universitas Negeri Gorontalo (UNG) dan Gorontalo Post.
Buku ini memuat sejumlah temuan yang ditelaah dari banyak dokumen langka dan keterangan-keterangan beragam dari banyak sumber primer, baik yang diperoleh dari keluarga maupun dari lembaga-lembaga resmi nasional. “Kami berharap, rujukan sejarah (kebangsaan) di Gorontalo makin maju, tersebar luas dan beroleh perhatian yang lebih serius dari Pemerintah daerah, lembaga pendidikan dan media publik,” demikian tandas Basri Amin. ***
Comment