Upaya Lindungi Hak Pilih Warga dengan Rekam KTP-el, Jemput ‘Bola’, Ada yang Dibopong Agar Bisa Foto 

CEKREK – Seorang warga disabilitas di Desa Tumbuh Mekar, Kecamatan Bone, Bolango dibantu petugas untuk melakukan perekaman KTP elektronik, Senin (1/12). (foto : istimewa)

Kartu tanda penduduk elektronik (KTP-el) menjadi syarat pemilih untuk masuk tempat pemungutan suara (TPS). Jelang hari pemilihan, rupanya masih sangat banyak warga yang tak mengantongi KTP-el, mereka bahkan belum melakukan perekaman KTP-el, persoalan ini kemudian dipacu dituntaskan. Sebelum 9 Desember semua warga yang terdata dalam daftar pemilih tetap sudah terekam KTP-el, targetnya Nol Rekam KTP-el.

Hamsir Mada, warga Desa Tumbuh Mekar, Kecamatan Bone, Bone Bolango, tak ingin hak pilihnya pada 9 Desember mendatang hilang begitu saja, hanya lantaran tidak mengantongi KTP-el. Makanya, begitu mengetahui adanya kegiatan perekaman KTP-el yang dilakukan KPU dan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Bone Bolango, di desanya, ia begitu antusias untuk melakukan perekaman KTP-el. Antusias Hamsir Mada, serupa dengan antusias KPU dan Disdukcapil yang terus merealisasikan target nol rekam KTP-el.

Target sesungguhnya adalah memberikan perlindungan hak pilih, bagi warga yang telah terdaftar dalam daftar pemilih tetap, untuk pemilihan kepala daerah dan wakil kepala daerah Bone Bolango, 9 Desember mendatang. Kendati begitu antusias, Hamsir Mada tak mudah untuk menuju mobil Disdukcapil. Itu lantaran pria 52 tahun ini, menyandang disabilitas. Kondisi Hamsir berbeda dengan warga lainya, yang cukup duduk di kursi yang disiapkan, derkam retina mata, kemudian di foto, selesai. Hamsir butuh cara ekstra, ia harus digotong beberapa orang, kemudian yang lainya mengembangkan kain latar untuk KTP, agar foto terlihat sempurna. “crekk” bunyi kamera jenis DSLR yang digunakan untuk memotret. “Sudah (selesai),”kata petugas Disdukcapil.

Perekaman mobile atau jemput bola ini dilakukan bersama penyelenggara pemungutan suara (PPS) dan PPK disetiap wilayah yang didatangi. “Saat itu beliau (Hamsir Mada) kesulitan, makanya kami dari KPU yang di lokasi ada juga dari PPS dan PPK ikut membantu beliau untuk difoto perekaman itu,”ujar Komisioner KPU Bone Bolango, Divisi Perencanaan, Data dan Informasi, Humairoh Tipuwo.

Menurutnya, Hamsir bukan orang pertama yang mendapat perlakuan ekstra dari petugas. Namun, hampir disetiap wilayah yang didatangi juga menemui penduduk dengan kondisi disabilitas, sakit, atau lansia. Semuanya, ditangani khusus, demi memberi perlindungan hak pilih untuk mereka. “Kan saat ini yang jadi kendala masyarakat yang belum merekam E-KTP itu lantaran ada yang masih diluar daerah, ada juga yang masih kerja saat kami temui.

Nah yang sekarang ada di dalam daerah baik itu yang sakit atau disabilitas dan lansia itulah yang kami lakukan pelayanan jemput pemilih. Makanya bukan kali ini disetiap wilayah juga sering ada kami temui, “jelas Humairoh. Kondisi itu, kata Humairoh, sama sekali bukan kendala bagi petugas untuk melayani mereka, justeru hal itu menjadi motivitas, lantaran bisa memberikan perlindungan hak pilih warga.

Dia pastikan demi melindungi hak pemilih maka KPU terus bersinergi menuntaskan perekaman KTP-El bersama Disdukcapil Bone Bolangi. Sebagai wujud keseriusan, KPU kata dia, menyediakan transportasi dan supir sekaligus petugasnya untuk Disdukcapil. Saat ini saja dari jumlah daftar pemilih tetap Bone Bolango sebanyak 115.593 jiwa, masih tersisa sebanyak 748 pemilih yang belum melakukan rekam KTP-el. Jika dipersenasikan, sudah mencapai 99,35 persen. Artinya masih ada 0,65 persen lagi yang akan dicapai. KPU dan Disdukcapil terus bergerak, sehingga sebelum 9 Desember semuanya tuntas, dan seluruh warga tak ada kendala ke TPS. (csr)

Comment