Rumah di Buntulia Jadi Arang, Terbakar Diduga Akibat Arus Pendek

MANGAIS PUING – Maryam Masuangi (42) dan Tripena (25) warga Desa Sipatana, Kecamatan Buntulia tampak merapikan sisa-sia puing rumah yang sudah jadi arang akibat kebaran yang terjadi, Kamis (19/11) kemarin. (Foto: Riyan/Gorontalo Post)


POHUWATO-GP-
Hanya kain di badan. Itulah satu-satunya yang dimiliki Bino Ahmad (84) saat ini setelah rumahnya di Desa Sipatana, Kecamatan Buntulia ludes terbakar,
Kamis (19/11). Untung saja tidak ada korban jiwa dalam insiden kebakaran ini, namun kerugian materil diperkirakan mencapai ratusan juta rupiah.

Informasi yang dirangkum Gorontalo Post, musibah yang menimpa nenek paruh baya tersebut bermula saat dirinya bersama cucu dan satu orang cicitnya sedang berada di dalam rumah. Sekira pukul 09.30 Wita, Tripena Liputo (25) yang kala itu sedang menjaga anaknya, tiba-tiba melihat kepulan asap tebal memenuhi ruang tengah rumah.

Dengan cepat, Tripena pun langsung membawa anak beserta Bino Ahmad untuk keluar rumah. Warga setempat yang melihat kejadian itu pun bergegas untuk memadamkan api dengan alat seadannya. Tak berselang lama, balabantuan datang yakni dari petugas TNI-Polri serta tim pemadam kebakaran Kabupaten Pohuwato. Namun, kondisi rumah sudah tua yang usianya sudah hampir 50 tahun membuat api dengan cepat melahap setiap sudut rumah tersebut. Meski tak ada korban jiwa, harta benda keluarga tak berhasil diselamatkan.

Saat ditemui, Tripena (25) mengungkapkan, atas peristiwa tersebtut dirinya bersama anak dan orang tuanya terpaksa mengungsi di rumah keluarganya. Bahkan, untuk pakaian yang digunakannya hanya pemberian para tetangga dan sanak saudara. “Alhamdulillah untuk pakaian sudah ada yang kasih. Tadi juga sudah ada bantuan dari pemerintah,” tuturnya.

Semenatara itu, penghuni rumah lainya, Maryam Masuangi (42) menyebutkan untuk kerugian yang dialami keluarganya atas peristiwa tersebut lebih dari 100 juta rupiah. Mengingat, selain barang berharga yang hangus tak bersisa, pasca rumah yang ludes terbakar juga perlu dilakukan perbaikan menyeluruh. “Untuk kasih bae (Perbaiki,red) ini rumah yang kami sendiri bingung mo minta kesapa, semua atap hancur. Semoga saja ad bantuan dari pemerintah untuk itu,” cerita Maryam penuh harap.

Terpisah, Kapolsek Marisa, IPTU Arlan Budi Kusuma,STK.,SIK mengungkapkan, pihaknya mendapatkan informasi adanya peristiwa kebakaran tersebut dari salah satu unggahan masyarakat di media sosial, dengan segera petugas langsung menuju ke TKP untuk membantu masyarakat dan anggota TNI memadamkan api, sehingga berhasil dipadamkan pada pukul 11.00 Wita. Setelah dilakukan pemeriksaan kepada saksi-saksi dan olah TKP, kata Arlan. Sumber api diduga kuat karena korsleting listrik. “Alhamdulillah tidak ada korban Jiwa, hanya saja untuk dugaan kita sementara api sumbernya dari korsleting listrik,” ungkapnya. (ryn)

Comment