Di era modern dan penuh persaingan sangat ketat saat ini, manusia banyak berlomba-lomba dalam mengejar dunia seperti halnya jabatan, gelar, hingga menumpuk harta kekayaan yang berlimpah meskipun dengan cara menghalalkan segala cara sekalipun. Namun berbeda dengan sosok perempuan yang satu ini justru sebaliknya mengorbankan harta benda serta jiwa raganya untuk berdakwah dan menolong agama Allah. Siapa dia ?
Catatan : ROY TILAMEO – Gorontalo
KAMIS, 20 Maret 2025, dirinya tepatberusia 36 tahun. Adalah Lutfia Martiany Tagoi, S. Keb salah seorang Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo ini menjadi sosok inspirator bagi kaula muda masa kini. Mengapa demikian? Pasalnya, Lutfia hanyalah sosok perempuan sederhana, dia hanya seorang staf ASN biasa, tidak memiliki jabatan apa-apa, bahkan tidak memiliki harta kekayaan yang berlimpah. Namun yang dimilikinya adalah hati yang lapang, ikhlas dan berjiwa sosial.
Bahkan, satu-satunnya sebidang tanah yang merupakan warisan ibu kandungnya Sartje Nurdin (pensiunan RRI) justru tidak dimanfaatkan untuk membangun tempat bisnis seperti kos-kosan atau tempat usaha lain yang bisa mendatangkan cuan atau rupiah. Lutfia malah mewakafkan tanah warisan miliknya itu untuk mendirikan sebuah masjid yang terletak di Jalan Barito Kelurahan Bulotadaa Timur Kecamatan Sipatana, Kota Gorontalo.
Masjid yang kini dikelola oleh Wahdah Islamiyah Kota Gorontalo itu diberi nama Masjid Al Kautsar yang diketahui sebelumnya diambil dari inisial nama kedua orang tua Lutfia yakni KAmarudin (almarhum) dan SARtje. Masjid dengan konstruksi dua lantai tersebut juga dilengkapi dengan fasilitas Pusat Dakwah Muslimah (PDM) yang kerap dimanfaatkan para ummahat atau Muslimah untuk berdakwah menyiarkan tentang syariat-syariat agama Islam.
Tak hanya berhenti sampai disitu, jiwa sosial Lutfia yang menjadi inspirasi adalah gagasannya yang membangun sebuah Yayasan bergerak di bidang kemaslahatan umat. Bahkan, rumah tua yang telah lapuk dan hampir hancur dimakan usia merupakan peninggalan neneknya Almarhumah Djaiya Podungge saat ini telah direhab kembali dan dijadikan Rumah Quran Al Yasiir dibawah naungan Yayasan yang didirikannya yakni Yayasan Al Yasiir Gorontalo Berkah.
Yayasan tersebut bergerak di bidang sosial, Pendidikan dan keagamaan. Bidang sosial seperti membantu kebutuhan anak Yatim piatu dan kaum dhuafa hingga para korban bencana alam yang membutuhkan bantuan serta kegiatan berbagi nasi jum’at rutin setiap pekan. Sedangkan di bidang Pendidikan yakni mendirikan Rumah Quran membantu program pemerintah dalam memberantas buta huruf Al Quran bagi anak-anak hingga orang dewasa serta program tahfidz atau hafalan Al Quran.
Kepada Gorontalo Post Lutfia mengakui bahwa perjalanan spiritual yang bisa dikatakan hidayah tersebut bermula dari tekadnya bernazar mendirikan Masjid jika ujian dan perjuangan membela kebenaran atas nama keluarga yang tengah dihadapinya beroleh kemudahan dari Allah, “alhamdulillah awal tahun 2021,kebenaran yang tengah diperjuangkan terungkap dan saat itu juga nazar segera saya penuhi dengan mengajak arsitektur untuk mengukur sebidang sawah yang akan didirikan masjid dengan model minimalis saat itu”.
Lanjut kata Lutfia, meski tanpa harta dan materi, dirinya optimis dan mulai menggalang dana dengan membuka rekening atas nama Masjid Al Kautsar berdasarkan surat keterangan kelurahan setempat dan susunan takmirul masjid dari pihak keluarga. Niat baik tersebut kemudian mempertemukannya dengan ketua Muslimah Wahdah Daerah Kota yang juga sedang mencari lahan untuk membangun pusat dakwah muslimah dan berlanjut status hak milik tanah resmi dihibahkan ke Wahdah Islamiyah.
Sejak saat itulah lutfia terlena dengan nikmatnya menolong agama Allah dengan terus memperjuangkan rupiah untuk mendukung pembangunan masjid dengan menjadi koordinator donatur bulanan meski sedikit namun istiqomah sekaligus mendirikan Rumah Qur’an dan Yayasan serta menjadi guru mengaji di beberapa instansi seperti Dinas Kesehatan, SMP Negeri 8 serta pengajar definitif Rumah Qur’an Al Yasiir setiap hari sabtu dan ahad.
“Alhamdulillah Allah begitu menyayangi saya dengan diberikannya kemudahan dan kesempatan untuk berdakwah dan menolong agamaNya dengan segala keterbatasan yang ada, harapan saya dengan bertambahnya usia pada hari ini yakni lebih kepada momentum bermuhasabah serta bermunajat kepada Allah agar dzat yang Maha membolak-balikan hati ini, akan menjaga saya dalam hidayahNya agar teguh di atas agama islam hingga akhir husnul khotimah,” Tutup Lutfia. (*)
Comment