logo gorontalo post
  • METROPOLIS
  • PERISTIWA
  • EKONOMI BISNIS
  • SPORTIVO
  • KORAN DIGITAL
No Result
View All Result
Logo gorontalo post
  • METROPOLIS
  • PERISTIWA
  • EKONOMI BISNIS
  • SPORTIVO
  • KORAN DIGITAL
No Result
View All Result
logo gorontalo post
No Result
View All Result
Pemkot Gorontalo
Home Persepsi

Hindari Impulsive Buying dan Berbelanja Bijak Menjelang Lebaran

Lukman Husain by Lukman Husain
Thursday, 20 March 2025
in Persepsi
0
Yogo Prasetyo

Yogo Prasetyo

Bagikan ke FacebookBagikan ke TwitterBagikan ke Whatsapp

Related Post

Gorontalo, Jangan “Lari” di Tempat

Guru Pejuang di Gorontalo

Senggol-Senggolan di Pemerintahan

Subjektivitas Penilaian Hasil Capaian Kinerja ASN: Kelalaian atau Sentimen ? 

Oleh:
Yogo Prasetyo

 

BEBERAPA hari lagi masyarakat Indonesia akan merayakan hari raya Idul Fitri. Sesuai tradisi, momen menjelang lebaran selalu diwarnai hiruk pikuk belanja masyarakat. Dorongan belanja semakin menguat seiring diterimanya tambahan pendapatan berupa tunjangan hari raya (THR) oleh sebagian masyarakat. Pada satusisi, konsumsi masyarakat berdampak positif pada bergeraknya perekonomian, khususnya pada sektor perdagangan dan sektor industri, termasuk pelaku UMKM.

Berdasarkan teori perilaku konsumen, kita sebagai konsumen selalu mencoba untuk memaksimalkan kebutuhan, kepuasan, atau kegembiraan dengan berbelanja. Kegiatan membelanjakan uang dengan membeli barang merupakan hal yang mengasyikkan, terlebih ketika kita merasakan adanya tambahan pendapatan dan informasi diskon besar-besaran yang diberikan oleh penjual menjelang lebaran, maka kita pun tergiur melakukan belanja melebihi kebutuhan dan tanpa sadar, kita melakukan impulsive buying.

Impulsive buying menurut Rook and Fisher (“Normative Influences on Impulsive Buying Behavior”, 1995) adalah perilaku belanja spontan, tidak memiliki kontrol dalam melakukan pembelian, membeli produk secara tiba-tiba atau tanpa perencanaan, dan tidak memikirkan konsekuensi setelah melakukan pembelian.

Pada impulsive buying, belanja yang dilakukan tidak lagi didasarkan pada kebutuhan (needs), namun pada keinginan (wants) bukan “need”, bahkan terkadang hanya disebabkan dorongan membeli ketika melihat-lihat toko (in-store browsing), baik toko fisik (mall dan pasar) atau toko online.

Perilaku impulsive buying secara umum berdampak negatif pada dua aspek. Pertama adalah menjadikan diri kita menjadi pribadi yang boros dan rentan untuk melakukan pembiayaan tambahan atau kredit yang akan menjadi beban keuangan pada masa depan, terlebih saat ini proses melakukan pinjaman menjadi lebih mudah dengan fasilitas kartu kredit dan pinjaman online.

Dampak negative kedua, perilaku impulsive buying dapat mendorong kenaikan harga. Berdasarkan teori ekonomi sederhana, kenaikan permintaan barang pada kondisi penawaran atau pasokan tetap (ceteris paribus) akan menyebabkan kenaikan harga. Dampak kenaikan harga akan lebih besar untuk komoditas yang pasokannya sangat terbatas, namun permintaannya meningkat tinggi pada momen bulan Ramadhan dan menjelang Idul Fitri, yaitu bahan makanan, seperti beras, bawang, rica, tomat, daging ayam, minyak goreng, tepung, gula dan sebagainya.

Kenaikan harga bahan makanan tersebut juga akan menimbulkan efek kenaikan harga produk olahannya, yaitu makanan di warung dan rumah makan, serta kue lebaran. Pada ujungnya akan mendorong laju inflasi yang tinggi dan berpotensi menurunkan daya beli masyarakat pada umumnya.

Setidaknya ada tiga upaya yang bisa kita lakukan untuk menghindari impulsive buying. Pertama, kita bedakan antara keinginan dan kebutuhan, susun perencanaan belanja menjelang lebaran sesuai prioritas kebutuhan keluarga. Kedua adalah member batasan penggunaan kartu kredit dan fitur paylater pada belanja online. Ketiga adalah berupaya untuk tetap logis dalam menyikapi isu-isu kelangkaan barang yang mendorong kita untuk membeli dan menimbun barang secara berlebihan.

Hal-hal kecil yang kita lakukan dapat berdampak besar bagi diri kita dan masyarakat sekeliling kita, bahkan perekonomian secara keseluruhan. Dalam teori butter fly effect, disebutkan bahwa “kepakan sayap kupu-kupu di hutan Amazon dapat menyebabkan badai di belahan bumi lainnya”. Teori ini memperkuat bahwa kita perlu melakukan perubahan dari diri kita untuk melakukan belanja bijak, meski pun kecil, namun dapat berdampak besar bagi kebaikan kita semua. (*)

 

Penulis adalah Pegawai
Bank Indonesia Provinsi Gorontalo,
Isi tulisan adalah pendapat pribadi.

Tags: persepsitulisan persepsiTulisan Yogo PrasetyoYogo Prasetyo

Related Posts

Basri Amin

Gorontalo, Jangan “Lari” di Tempat

Monday, 1 December 2025
M. Rezki Daud

Guru Pejuang di Gorontalo

Wednesday, 26 November 2025
Rohmansyah Djafar, SH., MH

Subjektivitas Penilaian Hasil Capaian Kinerja ASN: Kelalaian atau Sentimen ? 

Monday, 24 November 2025
Basri Amin

Senggol-Senggolan di Pemerintahan

Monday, 24 November 2025
Pariwisata Gorontalo: Potensi Ekonomi, Ancaman Ekologis, dan Risiko Greenwashing Tourism

Pariwisata Gorontalo: Potensi Ekonomi, Ancaman Ekologis, dan Risiko Greenwashing Tourism

Friday, 21 November 2025
Basri Amin

Pemimpin “Perahu” di Sulawesi

Monday, 17 November 2025
Next Post
Potret lutfia menyempatkan waktu disela jam istrahat kantor untuk mengajar dan menguji baca'an Al Qur'an guru SMP 8 pada kegiatan tebar Al Qur'an yang diselenggarakan Wahdah Islamiyah Zakat Kota Gorontalo

Lutfia Martiany Tagoi ASN Gorontalo Jadi Sosok Inspirasi, Bermodalkan Nazar Bangun Masjid, hingga Mampu Dirikan Rumah Qur'an dan Yayasan

Discussion about this post

Rekomendasi

Personel Samsat saat memberikan pelayanan pengurusan pajak di Mall Gorontalo.

Pengurusan Pajak Kendaraan Bisa Dilakukan di Mall Gorontalo

Monday, 1 December 2025
Kepala Kantor Perwakilan LPS III, Fuad Zaen dan Deputi Kepala Kantor Perwakilan LPS III Deputi bersama para media dalam kegiatan Meet Up, di Aston Gorontalo, Senin (1/1/2025).

LPS Tekankan Pentingnya Penjaminan Simpanan bagi Masyarakat

Monday, 1 December 2025
ILustrasi

Dandes Dataran Hijau Diduga Diselewengkan, Dugaan Pengadaan SHS Fiktif, Kejari Segera Tetapkan Tersangka

Monday, 13 January 2025
Seorang buruh ditemukan sudah meninggal dunia di lokasi perusahaan yang ada di wilayah Bone Bolango, dan langsung dibawa oleh pihak Kepolisian ke rumah sakit untuk dilakukan pemeriksaan.

Seorang Buruh Ditemukan Tak Bernyawa, Sempat Mengeluh Pusing dan Muntah, Keluarga Tolak Autopsi

Tuesday, 2 December 2025

Pos Populer

  • Rita Bambang, S.Si

    Kapus Sipatana Ancam Lapor Polisi

    13 shares
    Share 5 Tweet 3
  • Senggol-Senggolan di Pemerintahan

    13 shares
    Share 5 Tweet 3
  • Ruang Inap Full, RS Multazam Bantah Tolak Pasien BPJS

    13 shares
    Share 5 Tweet 3
  • GHM 2025, Gusnar Nonaktifkan Kadispora

    13 shares
    Share 5 Tweet 3
  • Pengurusan Pajak Kendaraan Bisa Dilakukan di Mall Gorontalo

    13 shares
    Share 5 Tweet 3
Gorontalopost.co.id

Gorontalo Post adalah Media Cetak pertama dan terbesar di Gorontalo, Indonesia, yang mulai terbit perdana pada 1 Mei 2000 yang beral...

Baca Selengkapnya»

Kategori

  • Boalemo
  • Bone Bolango
  • Disway
  • Ekonomi Bisnis
  • Gorontalo Utara
  • Headline
  • Kab Gorontalo
  • Kota Gorontalo
  • Kriminal
  • Metropolis
  • Nasional
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Pendidikan
  • Persepsi
  • Pohuwato
  • Politik
  • Provinsi Gorontalo

Menu

  • Redaksi
  • Tentang Kami
  • Kontak Kami
  • Kode Etik Jurnalistik
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer
  • Privacy Policy

© 2025 PT. Gorontalo Cemerlang - Gorontalo Post by Div-TI.

No Result
View All Result
  • METROPOLIS
  • PERISTIWA
  • EKONOMI BISNIS
  • SPORTIVO
  • KORAN DIGITAL

© 2025 PT. Gorontalo Cemerlang - Gorontalo Post by Div-TI.