Gorontalopost.co.id, LIMBOTO — Launching program Makanan Bergizi Gratis (MBG) yang dilakukan di Kabupaten Gorontalo di SDN 3, Desa Pone, Kecamatan Limboto Barat, Senin (17/2/2025) menunjukkan berbagai reaksi dari para siswa. Diantaranya, keluhan makanan yang terlalu sedikit, hingga tak biasa makan sayur dan tak suka makan ayam.
Dari pengakuan sejumlah siswa pada umumnya memang bergembira atas pembagian makanan ini, namun ada sejumlah anak yang mengaku porsi makanan sedikit. Givan Abdullah menyampaikan bahwa ia kurang menyukai salah satu menu dari MBG tersebut, saat ditanyakan soal pembagian MBG. “Saya tidak suka sayur begini, saya cuma biasa makan sayur kangkung,” ungkapnya dengan nada polos.
Selain Givan, Alfar juga mengaku porsi makanannya terlalu sedikit, sehingga dia mengaku belum merasa kenyang. “Saya tidak sarapan dari rumah, biasa hanya makan nasi kuning di kantin, tetapi hari ini ada pembagian makanan gratis, jadi tidak ada yang jual nasi kuning,” ungkapnya.
Lain lagi menurut Feby, siswi kelas 5 ini mengaku rasanya sedikit manis. “Untuk ayam terlalu manis tetapi sayur so boleh bagitu,” tutur Feby, namun demikian sebagian besar siswa sangat suka dengan menu makanan bergizi gratis tersebut.
Sementara itu Komandan Distrik Militer (Dandim) 1315/ Kabupaten Gorontalo, Letkol Arm. Yudhi Ari Irawan mengatakan, keluhan dari para siswa ini akan menjadi bahan evaluasi ke depan, seiring berjalannya pelaksanaan MBG.
“Ini berjalan dulu selama seminggu dan nanti kita evaluasi apa saja kekurangannya nanti diperbaiki. Kami dari Kodim akan mengawasi dan membantu Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG),” tegas Yudhi.
Secara terpisah, Kepala Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Zulkifli Taluhumala menambahkan, BGN membuka peluang untuk yayasan mana saja untuk bermitra dan harus memenuhi syarat seperti mempunyai bangunan standar dan mempunyai tiga jenis dapur, yakni dapur mandiri, dapur dari pemerintah dan dapur dari yayasan. “Tetapi semuanya itu harus bekerjasama dengan mitra, bisa saja mandiri hanya saja dia mempunyai yayasan sosil atau keagamaan,” ungkap Zulkifli.
Zulkifli juga mengatakan, selain punya bangunan standar tetapi lokasinya juga harus dekat dengan sekolah, karena syaratnya jarak mengantar sekolaah dibatasi 6 kilo. “Takutnya dengan jarak terlalu jauh, makanan yang diantarkan akan basi,” jelasnya.
Adapun menu MBG yang dibagikan di hari pertama ini, terdiri dari nasi, daging ayam, sayur kol campur wortel, pisang serta susu. Program MBG di Kabupaten Gorontalo baru diterapkan di 3.172 siswa yang ada di sekolah se Kecamatan Limboto Barat. Baik TK/Paud, SD, SMP dan SMA/SMK. (Wie)