MANTAN Putri Indonesia, Angelina Sondakh, yang berkunjung ke Gorontalo, Selasa (8/10) untuk mengisi kajian Komunitas Hilyatul Muslimah, ternyata tak sekadar membagi kisah inspiratif regilinya bagi kurang lebih 600 peserta yang hadir di Hilyatul Muslimah Fest di gedung Grand Palace Convention Center (GPCC) Kota Gorontalo.
Istri mendiang Adji Massaid itu, merasa bersyukur bisa ke Gorontalo, karena sekalian reuni0 dengan teman-teman lamanya. Perempuan yang kini mengisi aktivitasnya dengan dakwah itu, memiliki beberapa teman dekat di Gorontalo.
Seperti Titin, yang merupakan isteri Kepala Dinas Pendidikan di Gorontalo. Titin, adalah senior Angeline Sondakh pada ajang pemilihan Wulan Minahasa (semacam Nou-Uti Gorontalo).
“Titin itu dulu Wulan Minahasa, sebelum aku,”ujar perempuan yang pernah berkiprah sebagai anggota DPR RI itu. Selain Titin, Angelina ingat betul dengan Yulianti Mohamad. Yulianti kata dia, merupakan teman satu gang di SMA Negeri 2 Manado.
“Dulu satu geng, berenam atau bertujuh, ke sekolah bareng, pulang sekolah bareng. Ucu (Yulianti Mohamad, red) itu nginap di rumah saya. Dulu dia satu-satunya muslim, sekarang so ada teman,”ujar Angelina yang juga seorang mualaf itu.
Ibu dari Keanu Massaid itu bahkan mencoba mengingat masa-masa SMAnya bersama Yulianti Mohammad, yang menurutnya masa-masa jaman jahilia. Ia juga menyebut, saking dekatnya, Yulianti Mohamad tahu persis kisahnya sewaktu SMA dulu.
“Kalau dulu berteman tujuh (orang), wah Allahuakbar kabirra,”kenangnya. Dalam tauziahnya, Anggie sapaan Angelina Sondakh banyak membahas tentang hijrah, sebagaimana tema yang diangkat dalam acara itu.
Perempuan yang mulai fokus berdakwah itu, menyebut jika hijrah bukan akhir, tapi hijrah adalah sebuah perjalanan. “Pakai Alquran dalam hijrahmu, hijrahmu nggak akan terasa nikmat kakay nggak pakai Alquran,”ungkapnya.
Dengan Alquran, kata Anggie, semua bisa tertangani, seperti rasa marah, sakit hati, atau benci terhadap seseorang. Hal itu yang dirasakanya langsung, ketika harus menerima hukuman penjara 10 tahun dalam kasus korupsi.
Ia melihat harusnya ada orang-orang yang turut terlibat tapi tidak tersentuh hukum, ia bahkan mencatat ada kurang lebih 20 nama yang masuk dalam listnya, sebagai orang-orang yang paling dia benci.
“Tapi semua tidak ada gunanya, selain berserah diri kepada Allah,”kata Anggie. Maka, hijrah yang dilakukanya pertama adalah dengan membersihkan hati, dengan begitu Alquran masuk, dan kini menuntunya.
“Tantangan pertama hijarah, adalah kata orang. Kata orang yang sering menggoyahkan iman kita. Jadi dari pada dengarin kata orang, mending kata alquran,”katanya.
Hijrah menurut Angelina, bukan soal penampilan, atau pakaian, tapi ini soal hati. “Ada jihad di dalamnya perangi hawa nafsu, bersihin hati,”katanya. (tro)
Comment