Pilkada Bonbol, Koalisi Parpol Potensi Tiga Poros

Gorontalopost.id, BONBOL – Banyak kontestan yang diprediksi akan ikut diPilkada Bonbol nanti. Bagaimana tidak, saat ini saja, sudah ada dua Bapaslon jalur perseorangan yang tengah berproses uji verifikasi di KPU.

Kedua bapaslon perseorangan itu yakni Amran Mustapa-Irwan Mamesah, dan Ismet Mile-Risman Tolingguhu. Selain itu, jalur Parpol juga sudah ada beberapa figur yang mulai nampak.

Bahkan dari jalur koalisi parpol, diprediksi bisa lebih dari satu pasangan calon. Dimana jika melihat komposisi 25 peraih kursi di legislatif. Maka sedikitnya ada 9 parpol saja yang bisa membentuk poros.

Kesembilan parpol itu yakni parpol Nasdem 6 kursi, PPP 4 kursi,Golkar 4 kursi, Gerindra 3 kursi, Gelora 2 kursi, PAN 2 kursi, PKS 2 kursi, Hanura 1 kursi dan Demokrat 1 kursi.

Dari komposisi kursi itu, maka sudah jelas hanya baru partai Nasdem saja yang dipastikan bisa mengusung sendiri. Mengingat memiliki 6 kursi dan saat ini menjagokan Merlan Uloli sebagai calon bupati.

Desas-desus yang diterima Gorontalo Post, kabarnya partai Gelora akan ikut berkoalisi dengan Nasdem, dengan catatan Syamsu Botutihe menjadi pendamping Merlan Uloli.

Terkait dengan itu, ketua desk Pilkada Partai Nasdem, Paris Djali enggan mengomentarinya. ” No komen ya,” ujarnya singkat. Sedangkan ketua DPD Gelora Bonbol, Umar Ibrahim memastikan masih konsisten berkoalisi dengan Nasdem.

Pasalnya, sejak awal alasan partainya tidak membuka pendaftaran atau penjaringan karena memang sejak awal sudah membangun komitmen posisi calon wakil bupati dari Gelora.

” Insya Allah kalau memang tidak ada kendala kita tetap konsisten. Karena keinginan kami ingin membawa nama besar Partai. Dengan modal 2 kursi hampir 10 Ribu suara dan 7 ribu suara di provinsi Insya Allah itu modal kami,” ujarnya.

Kendati begitu ia tidak mau mendhalui kehendak tuhan. Dia serahkan sepenuhnya mengalir sebagaimana mestinya. Apalagi Gelora kata Umar selalu mengedepankan membangun komitmen komunikasi politik santun.

Sementara itu,potensi poros kedua adalah bapaslon Ishak Ntoma dan Usman Hulopi. Kabar yang beredar luas dimasyarakat, mereka mendapat dukungan dari tiga partai yakni PAN, PKS dan Hanura.

Jika benar tiga parpol itu memberi dukungan untuk Ishak-Usman, bisa jadi memungkinkan membentuk satu poros karena gabungan kursi ketiga partai itu jumlahnya sudab lebih mencukupi dari persyaratan minimal 5 kursi.

Hanya saja, hal ini belum pasti. Ketua deks pilkada PAN Iskandar Ibrahim, memastikan saat ini pimpinan partai sedang ke Jakarta dan kemungkinan pekan depan baru bisa ada kepastian.

“Masih ke Ishak cuma mau bilang pastinya belum tau, karena pimpinan ke Jakarta mungkin minggu depan baru bisa,” ujarnya. Terpisah dihubungi via whatsapp ketua Hanura Supriyadi Alaina dan ketua PKS Anton Panto tak berhasil tersambung.

Sisanya masih ada tiga parpol sampai saat ini belum juga ada desas desus arah dukungannya. Ketiganya yakni Golkar, PPP dan Gerindra.

Ketiga parpol itu bila melihat dari peraihan kursi bisa saja tak terduga membentuk kemungkinan poros ketiga. Sebab Golkar dan PPP sama-sama memiliki 4 kursi dan ditambah Gerindra 3 kursi maka bisa jadi total akan terkumpul 11 kursi.

Politisi senior Gerindra,Tahir Badu saat dikonfirmasi hanya irit bicara. Menurutnya sikap partainya sejauh ini masih dinamis seiring melihat figur-figur saat ini ” komunikasi politik masih terus tapi belum ya, masih sementara dinamis,”ujarnya.

Sementara politisi PPP Azan Piola juga enggan bersuara dan memilih untuk diam ” belum” ujarnya. Meski begitu ketua Golkar Bonbol Zainudin Pedro Bau menjelaskan Golkar mutlak mengikuti mekanismenya melalui survei sehingga pihaknya menunggu bulan Agustus ini adalah survey kedua.

Survey yang dimaksudkannya itu kata Pedro adalah survey calon. “Karena ada sekitar 4 pasangan calon yang kami survey. Jadi semua kita survey tokoh-tokoh yang berpotensi,” ujarnya. Dirinya tidak membantah jika pihaknya bisa jadi memungkinkan ikut membentuk poros baru.

“Memungkinkan tinggal tergantung perkembangan situasi dan dinamika, dimana punya peluang tentunya menguntungkan Golkar secara politik maka kita juga punya kalkulasi. Tapi muaranya juga demi kepentingan rakyat kita tentu tidak sekedar melihat menang atau tidak. Tetapi bagaimana calon yang diusung Golkar ini bisa amanah dan punya visi yang jelas untuk Bonbol dan itu yang paling penting,” ujarnya.

Meski tiga parpol belum ada arah dukungannya. Masih ada satu parpol lagi yang belum juga punya arah dukungan. Satu parpol itu adalah Demokrat. Hanya meraih satu kursi membuat partai yang dipimpin Robby Hunawa itu sadar akan pentingnya berkoalisi.

Sayangnya koalisi dengan siapa juga belum ditentukan. Sebab kata Robby ada beberapa nama figur yang sempat mendaftar diparpolnya yakni Merlan Uloli, Ishak Ntoma Halid Tangahu,Amran Mustapa, dan lainnya. Mereka mengikuti mekanisme dipartai dan sejatinya hanya tinggal diharapkan proaktif ke DPP. (csr)

Comment