Tambang Motomboto Telan Korban, Tertimbun Longsor Seorang Penambang Tewas 

gorontalopost.id – Pertambangan emas tanpa izin (Peti) di kawasan Motomboto, Desa Tulabolo Timur, Bone Bolango, yang baru saja didatangi Kapolda Gorontalo, Irjen. Pol. Drs. Angesta Romano Yoyol, MM, Ahad (3/9), dilaporkan menelan korban jiwa. Seorang penambang bernama Taufik Bobihoe (21), warga Desa Deme II, Sumalata, Kabupaten Gorontalo Utara, tewas mengenaskan, setelah tertimbun di dalam lubang akibat longsor.

Peristiwa nahas itu terjadi pada Ahad (3/9), saat Kapolda Gorontalo baru saja berkunjung ke kawasan itu. Namun korban tak langsung bisa dievakuasi, karena keterbatasan peralatan. Proses evakuasi baru bisa dilakukan pada Senin (4/9), hingga Selasa (5/9) malam. Praktis, korban tiga hari tertimbun longsor di dalam lubang tambang.

Informasi yang diperoleh Gorontalo Post, menyebutkan, bermula ketika korban bersama tiga rekannya sedang bekerja dalam lokasi lubang tambang milik Abdurahman Heleda alias Yamin . Saat sedang bekerja, tiba-tiba terjadi longsor. Berbeda dengan rekan-rekan korban yang saat itu berhasil menyelamatkan diri, Taufik Bobihoe tidak justeru tertimbun material longsor yang dalam, sehingga tak mampu menyelamatkan diri.

Setelah mengetahui hal tersebut, rekan korban memberitahukan kejadian itu kepada penambang lain untuk membantu melakukan pertolongan terhadap korban. Parapenambang kurang lebih 100 orang di lokasi tambang itu, berusaha melakukan evakuasi terhadap korban yang masih tertimbun longsor pada lokasi di titik bor 17.

Sementara, tim Basarnas yang menerima laporan, langsung bergegas ke lokasi, dan tiba Senin (4/5) pagi. Tim bersama warga penambang saling bantu mengeluarkan material longsor dari lubang tambang itu. Dari kondisi lahan tambang, sangat nampak jika lokasi itu memang mudah longsor, bahkan membahayakan tim evakuasi. Untuk mempermudah proses evakuasi terhadap korban, maka tim Basarnas dibantu penambang melakukan pemasangan gelagar untuk menahan material longsor. Selasa (5/9) Pukul 00.30 wita, korban baru berhasil dievakuasi, yang selanjutnya korban di bawa ke titik bor 18 dengan menggunakan tandu. Selanjutnya korban dibawa menggunakan ojek ke jembatan Tulabolo . Pada pukul 02.18 Wita, korban diangkut mobil jenazah dibawah ke rumah duka.

Kapolsek Suwawa Iptu Pomil saaat dikonfirmasi wartawan koran ini mengatakan, bahwa korban tertimbun longsor sejak Ahad (04/9), dimana evakuasi korban mengalami kendala yang disebabkan lubang sering mengalami longsor pada saat dilakukan penggalian, sehingga waktu evakuasi korban berlangsung lama . “Kejadiam ini murni kecelakaan , tidak ada unsur sabotase, lubang itu kedalaman sudah ratusan meter, kemudian penambang saat berada di rayapan tidak menggunakan kayu penyangga sebagai penangkal longsor,”kata Iptu Pomil.

Kejadian itu kata Kapolsek bertepan saat Kapolda dan rombongan sudah mulai kembali dari lokasi tambang. Hanya saja informasinya baru diterimannya dari penambang malam hari ketika penambang butuh bantuan evakuasi. “Malam itu juga saya hubungi Basarnas untuk evakuasi korban di lokasi tambang. Alhamdulilah korban sudah dikembalikan ke rumah duka di Sumalata,”terangnya. (roy)

Comment