Diduga Usir Nelayan, Pengelola Saronde Didemo

Gorontalopost.id  – Pulau Saronde yang kini private karena sudah dikelola warga negara asing, Kamis (26/1) kemarin, didatangi puluhan warga dari pulau Penolo, Gorontalo Utara.

Mereka protes, lantaran diduga pengelola pulau pasir putih yang dulu menjadi favorite warga berwisata itu tidak ramah terhadap nelayan. Seorang nelayan asal pulau ponelo diduga diusir dari pulau saronde saat sedang membutuhkan bantuan, karena perahu yang rusak saat melaut.

“Kami kecewa, pihak pengelola Saronde tidak mengizinkan nelayan masuk ke pulau ini. Padahal sekadar meminta pertolongan saat perahu mengalami kecelakaan,” kata Wawan Kaharu, warga Ponelo Kepulauan, Kamis (26/1).

Kata dia, warga yang minta tolong ada nelayan yang sedang kesulitan di tengah laut, kemudian merapat ke pulau saronde karena perahu yang rusak. “Warga hanya datang minta tolong, apa salahnya dibantu,” katanya. Nelayan yang diduga diusir tersebut bernama Irwan Palilati. Menurut Irwan, ia merapat ke pulau saronde, karena merupakan pulau terdekat saat itu sedang mengalami kesulitan di laut. Perahunya rusak, ketika dihantam ombak. “Saya diminta tidak berada di depan pulau karena khawatir mengganggu tamu. Saya berlindung di Pulau Batu yang ada di depan Pulau Saronde, dengan kondisi perahu yang bocor dan patah akibat dihantam gelombang,” ujarnya.

Menurut dia, ia tiba di pulau itu sekira pukul 04.00 wita, ketika itu ia sempat dibantu seorang rekanya yang bekerja di pulau itu. “Saya memohon pertolongan. Beliau membantu, bahkan memberi saya satu gelas kopi,” tutur dia. Tak berselang lama, tiba-tiba Irwan didatangi seseorang yang mendekat dan mengeluarkan kata-kata agar tidak masuk wilayah dari wisata tersebut.

Saat fajar, seorang warga Ponelo, Wawan Kaharu, datang menolong Irwan untuk pulang. Peristiwa yang dialami Irwan kemudian diceritakan ke nelayan lainya. Informasi itu yang diduga menyulut kemarahan nelayan lainya. “Mereka sempat emosi dan mendatangi Pulau Saronde untuk meminta penjelasan kepada pihak pengelola sekitar pukul 10 pagi (kemarin,red)”terangnya.

Dikutip dari portal berita antara, pengelola Pulau Saronde, Fernando Thalib, menyampaikan dirinya kaget didatangi puluhan warga. Tetapi ia mencoba meredam emosi para warga yang datang. “Saya tidak ingin terjadi tindakan anarkis. Makanya saya sempat meminta warga untuk berdiskusi dengan baik terkait kondisi yang terjadi,” ucap dia.

Ia mengaku tidak mengusir nelayan tersebut. Pihaknya, kata dia, bahkan menawarkan bantuan memberi baju ganti, dan kopi. Hanya memang pihaknya berharap Irwan saat itu tidak berada di depan penginapan, karena ada tamu yang sedang menginap.

Ia berharap, warga tidak mempercayai informasi sepihak yang dapat menimbulkan keributan. Aksi puluhan warga itu, sempat membuat bebera pekerja histeris. “Kami siap dimintai keterangan dan melakukan pertemuan dengan pemerintah daerah, warga Ponelo dan aparat kepolisian untuk memediasi,” katanya.

Seperti diketahui, pulau saronde kini dikelola pengusaha asal Jerman. Pulau ini dijadikan private dan hanya tamu dan pekerja yang bisa berada di kawasan pulau itu. Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian beberapa waktu lalu juga pernah berlibur dan menikmati keindahan pulau Saronde ketika mulai dikelola investor asing itu. (tro)

Comment