Gempa M 7,5 Guncang Maluku Sempat Berpotensi Tsunami

MALUKU- GP – Gempa berkekuatan besar Magnitudo 7.5 mengguncang wilayah Provinsi Maluku, sekira pukul 02.47 waktu setempat atau sekira pukul 01.47 WITA. Gempa yang terjadi pada dini hari ini juga sempat memicu peringatan dini tsunami yang kemudian telah diakhiri statusnya oleh BMKG setelah tiga jam pasca gampa, atau sekira puku 02.43 WITA.

Gempa M 7,5 berpusat di Maluku Tenggara Barat pada Selasa (10/1/2023) sekitar pukul 00.47 WIB. Titik gempa berpusat di 7,25 Lintang Selatan dan 130,18 Bujur Timur dengan kedalaman 131 kilometer. Titik gempa terjadi pada 150 kilometer arah barat laut dari Maluku Tenggara Barat. Sebelumnya, gempa Maluku memiliki kekuatan M 7,9 kini dimutakhirkan menjadi M 7,5. Hal ini berdasarkan analisis terkini BMKG “Hasil analisis BMKG menunjukkan gempa bumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo M 7,5” kata Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono, Selasa (10/1).

Dilihat dari intensitas kekuatan gempa yang diukur dengan skala MMI atau Modified Mercalli Intensity, wilayah Saumlaki V MMI, Dobo dan Tiakur IV MMI, Sorong, Kaimana, Alor, Waingapu, Waijelu, dan Lembata III – IV MMI, Merauke, Nabire, Tanah Merah, Wamena, Bakunase, Kolhua, Rote, Sabu, Ende, Amarasi Selatan, da Kota Kupang II – III MMI, Ambon dan Piru, II MMI.

Sementara itu, kerusakan akibat gempa terjadi di hampir semua wilayah. Di Maluku Tenggara Barat dilaporkan salah satu desa yang terdampak yaitu Desa Watuwei, Kecamatan Dawelor Daweya, Maluku Barat. “BNPB menerima laporan visual kerusakan rumah dan bangunan masyarakat akibat gempa M 7,5 di Maluku Barat Daya,” kata Plt Kapusdatinkom BNPB Abdul Muhari dalam keterangannya, Selasa (10/1).

Dari foto-foto yang dibagikan, mayoritas bangunan yang mengalami kerusakan dampak gempa Maluku itu merupakan rumah warga. Foto itu memperlihatkan bagian tembok roboh. Ada yang roboh di sebagian sisi ataupun satu sisi. Sementara sejumlah rumah warga di Kabupaten Kepulauan Tanimbar, Provinsi Maluku, juga dilaporkan mengalami kerusakan.

Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BNPB terus memantau dan melakukan koordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) yang terdampak gempa. Data sementara hingga pagi tadi (10/1), sebanyak 15 rumah warga Kepulauan Tanimbar mengalami kerusakan, dengan rincian 1 rumah rusak berat, 3 rusak sedang dan sisanya masih dilakukan penilaian tingkat kerusakan.

Selain rumah, fasilitas pendidikan SMP Kristen Saumlaki dan SMA Negeri 1 Saumlaki, Tanimbar Selatan, mengalami kerusakan. Sedangkan dampak korban, BPBD setempat menyebutkan 1 warganya luka-luka.
Berdasarkan informasi BPBD Kabupaten Kepulauan Tanimbar, guncangan gempa dirasakan kuat oleh warga sekitar 3 hingga 5 detik. Terjadi kepanikan saat gempa berlangsung sehingga warga keluar rumah dinihati tadi. (tro)

Comment