banten.gorontalopost.id, LEBAK – Sopir angkot asal Pandeglang berinisial UM (36) diduga menjadi korban begal saat sedang menarik penumpang.
UM berteriak meminta tolong ketika ditemukan warga sekitar.
Saat ditolong warga, korban dalam keadaan tangan dan kaki terikat tali rafia, begitupun mulut serta mata dilakban.
Kapolsek Cikulur Iptu Tamrin mengatakan sopir angkot yang diduga menjadi korban pembegalan ditemukan di pinggir jalan Perkebunan Samping, Kampung Tajur, Desa Curugpanjang, Kabupaten Lebak dengan kondisi mengenaskan.
“Peristiwa tersebut terjadi pada Rabu malam (16/11) sekitar pukul 20.00 WIB2,” ucap Iptu Tamrin kepada JPNN Banten, Kamis malam (17/11).
Tamrin menjelaskan korban merupakan sopir angkot asal Pandeglang. Dia biasa mengambil trayek Pandeglang-Saketi.
“Sekitar pukul 17.30 WIB korban selesai menarik angkot kemudian hendak pulang ke rumah. Sesampainya di daerah Mengger ada tiga orang mencegat meminta diantarkan ke Bojong, Kabupaten Pandeglang dengan harga ongkos Rp 150 ribu,” ujarnya.
Ketika berada di daerah Makam saat dalam perjalanan menuju lokasi, korban ditodong mengunakan celurit di bagian lehernya oleh salah satu pelaku yang duduk di bangku belakang.
Kemudian pelaku yang berada di depan mengancam menggunakan senjata api.
Sementara satu pelaku lainnya menodongkan pisau ke tubuh korban.
“Setelah itu korban dipindahkan ke bangku penumpang, kemudian kaki dan tangan diikat sambil mulut serta matanya dilakban,” tuturnya.
Iptu Tamrin menjelaskan akibat peristiwa tersebut korban kehilangan angkot dengan merek Suzuki Futura bernopol A-1975-KX, satu telepon seluler, dan uang tunai Rp 150 ribu.
“Peristiwa pembegalan terjadi di daerah Pandeglang, sementara korban dibuang di wilayah Lebak,” tuturnya.
“Saat ini bersama jajaran reskrim masih melakukan penyelidikan lebih lanjut,” sambungnya. (mcr34/jpnn)












Discussion about this post