Gorontalopost.id – Kondisi kenyamanan di Kabupaten Pohuwato, sedang tidak baik-baik saja. Aksi pencurian yang belakangan meresahkan warga sedang marak terjadi di daerah yang dipimpin Bupati Saipul Mbuinga itu. Sebelumnya, Ahad (10/7) terjadi pencurian 150 unit handphone pada toko smartphone di Desa Buntulia. Disusul besoknya, Senin (11/7) maling menyantroni rumah warga, Santi Pakaya, di Desa Bulili, Kecamatan Duhiadaa. Pelaku justru nekat, dengan meninggalkan pesan ancaman kepada korban. Peristiwa pencurian yang dialami santi cukup menegangkan.
Sekira pukul 21.30 Wita, Santi yang kala itu sedang tidur di sofa bersama kedua anaknya dikagetkan dengan lampu rumah yang tiba-tiba padam. Dalam kondisi rumah yang gelap gulita, ia dikejutkan lagi dengan teriakan kedua anaknya yang merasa ditarik oleh seseorang. Ia berhasil melepaskan pegangan pelaku dari kaki anaknya langsung membawa kedua anaknya keluar rumah sambil berlari keluar rumah dan meminta pertolongan. Segera, warga sekitar pun langsung berdatangan dan berusaha mencari si pencuri disekitar rumah.
Menurut warga ada dua orang pelaku, tapi mereka berhasil melarikan diri. Aksi pencurian malam ini bak teror, sebab setelah itu ternyata pelaku sudah lebih dulu membongkar kamar mereka, Rp 4 juta uang tunai milik korban hilang, termasuk sertipikat tanah juga digasak. Selain itu, pelaku juga meninggalkan pesan ancaman yang ditulis disebuah kardus. Kasus pengancaman itu yang kemudian dilaporkan ke polisi.
Usai itu, aksi pencurian juga terjadi di Desa Bulili, Kecamatan Randangan, Rabu (13/7) kemarin. Aksi pencurian yang berlangsung di sebuah toko parfum itu, tak hanya menggasak uang tunai milik toko, tapi juga duit kotakamal yang ada di toko juga diembat. Pembobolan toko parfum itu pertama kali diketahui oleh dua karyawan toko, masing-masing Ni’matul Djafar dan Sri Selvi mato. Saat hendak membuka toko, kedua karyawati ini mendapati pintu depan toko dalam kondisi sudah terbuka.
Segera, keduanya pun langsung mengecek kondisi toko dan mendapati beberapa tas pemilik toko sudah berantakan. Tak hanya itu, kaca kotak amal yang berada di dalam toko dalam kondisi pecah. Sejumlah uang yang diperkirakan kurang dari Rp. 1 juta pun raib. Sadar toko tersebut baru saja digondol maling, kedua karyawati itu langsung mengabari pemilik toko, Gina Husain.
“Gembok pintu juga di bawa maling itu. Untuk barang yang hilang itu ada uang kurang dari 1 Juta di dalam Kotak Infak itu. Kaca kotak infak juga sudah pecah. Kartu ATM BSG milik suami saya juga dibawa kabur. Padahal gaji masuk disitu,” kata Gina.
Kapolsek Randangan, Iptu Syaifful T. Djakatara,S.H, mengungkapkan, berdasarkan keterangan beberapa saksi, pihaknya menduga kejadian tersebut diperkirakan terjadi pada pukul 01.00 Wita dan baru diketahui oleh karyawan toko tersebut pada pukul 08.00 Wita. Pelaku pun, kata Iptu Syaifful, masuk melalui pintu depan toko dengan merusak gembok. “Sampai saat ini pelakunya belum diketahui identitasnya,”ujar Kapolsek. (ryn)












Discussion about this post