Gorontalopost.id – Dua karyawan toko seluler di Desa Buntulia, MI dan VD panik bukan kepalang. Saat tiba di toko usai salat Iduladha, Ahad (10/7) bagi, keduanya mendapati toko sudah terbuka, padahal mereka menguncinya sebelum pergi salat id. Lebih panik lagi, seluruh etalase toko terbongkar, dan handphone berbagai merek dan tipe yang memenuhi, sudah tidak ada. MI dan VD memastikan, toko baru saja disantroni maling.
Tak tanggung-tanggung, sebanyak 150 unit hanphone berbagai merek hilang dari empat etalase kaca yang ada di dalam toko. Tak ada yang tersisa. Pelaku juga menggasak uang Rp 10 juta yang tersimpan di toko, bahkan kamera pengintai CCTV yang terpasang, ikut dicopot dan dibawa kabur. Saat itu juga, keduanya menghubungi bos mereka, yang menjadi penanggungjawab toko, Aldi Napu. Saat ditemui, kemarin, Aldi mengungkapkan, aksi pencurian tersebut tergolong nekat. Sebab, pelaku menggasak semua barang itu, dengan hanya menggunakan karung beras yang ada di dalam toko, dan kardus yang menjadi tempat pakaian kotor. Hal itu lantaran, karung beras dan kardus sudah tidak ada.
“Mungkin mereka pakai itu (karung dan kardus, red), karena satu karung beras dan dua kardus di konter sudah hilang. Padahal di karung itu masih tersisa setengah karung beras. Sementara di dalam kardus yang satu, berisi pakaian kotor milik saya, dan di kardus yang satunya lagi itu berisi pengaman handphone. Sementara isinya sudah berserakan dilantai, bahkan sisa beras di dalam karung, juga dipindahkan ke dalam kardus lain,”ungkapnya.
Kepolisian resor Pohuwato menseriusi kasus pencurian ini, bahkan Polres Pohuwato, melibatkan Polda Gorontalo untuk mengungkapnya.
Kepala satuan reserse kriminal (Kasat Reskrim) Polres Pohuwato, IPTU Arie Agustyanto Yos, STK,MP,SIK menyampaikan, dari keterangan korban, peristiwa pencurian tersebut diperkirakan terjadi sekira pukul 07.00 – 08.00 Wita, atau saat dua penjaga toko sedang melakukan salat Iduladha.
“Saat itu penjaga toko pergi salat sekitar pukul 06.35 wita, counter (toko) dalam keadaan terkunci. Saat mereka kembali dari salat id, sekira pukul 08.00 wita pintu belakang sudah terbuka,”jelas Kasat Reskrim. Menurutnya, kerugian akibat pencurian ini diperkirakan mencapai Rp 329 juta. Polisi, lanjut IPTU Arie, belum bisa memastikan jika kasus pencurian tersebut dilakukan oleh sindikat spesialis pencurian toko handphone.
“Hingga saat ini kami masih terus lakukan pendalaman, untuk dugaan ada sindikat dibalik kasus pencurian ini, kami belum bisa dipastikan juga,” tutupnya.
Hingga senin (11/7), tim Inafis Polda Gorontalo melakukan identifikasi di tempat kejadian perkara. (ryn)












Discussion about this post