Gorontalopost.id – Warga Marisa digemparkan oleh penemuan sesosok mayat laki-laki di gedung eks kantor Perpustakaan Kabupaten Pohuwato, tepatnya di belakang Masjid Agung Baiturrahim Pohuwato,”kemarin (3/6).
Mayat yang diketahui adalah Jai Ismail (70) alias Ka Jai, warga Desa Buntulia Selatan, Kecamatan Duhiadaa ini diduga sudah sepekan lamanya meninggal dunia.
Informasi yang dihimpun Gorontalo Post, mayat Ka Jai awalnya ditemukan oleh segerombolan anak-anak di sekitar Masjid Agung Pohuwato sekitar pukul 09.00 Wita. Anak-anak yang berjumlah lima orang itu tak sengaja masuk ke gedung eks Kantor Perpustakaan Pohuwato yang sudah lama kosong itu.
Awalnya mereka tidak punya firasat apa-apa. Nanti setelah mereka naik ke lantai dua dan tiba-tiba dari atas melihat ada seseorang sedang berbaring di lantai satu.
Anak-anak yang masih polos itu pun penasaran dan berusaha mendekati tubuh orang yang sedang berbaring itu. Namun belum juga mendekat mereka mencium bau tak sedap dan memperhatikan tubuh orang itu sudah menghitam dan membengkak. Ketakutan, anak-anak itu pun lari dan segera melaporkan hal ini kepada orang tua mereka.
Setelah dicek oleh warga sekitar, ternyata pria tersebut sudah tak bernyawa dan diperkirakan telah lama menghembuskan nafas terakhir di gedung itu. Peristiwa ini pun dengan cepat viral di media sosial. Warga beramai-ramai mendatangi tempat penemuan mayat itu.
Petugas gabungan dari TNI-Polri, BPBD dan Basarnas langsung menuju ke lokasi sekitar pukul 10.00 Wita dan langsung mengevakuasi mayat tersebut.
Mayat naas itu terinformasi bernama Jai Ismail atau biasa disapa Ka Jai. Pria 70 tahun itu kerap terlihat berkeliaran di sekitaran kawasan Block Plan Perkantoran Marisa, kadang juga di Pos Lalu Lintas Polsek Marisa. Ka Jai sudah lama hidup berpindah-pindah dari satu tempat ke tempat yang lain.
Kasat Reskrim Polres Pohuwato, Iptu Arie Yos,S.I.K.MP, saat dikonfirmasi Gorontalo Post membenarkan kejadian ini. “Saat ini mayat sudah kita bawa ke Rumah Sakit untuk diotopsi. Kalau untuk perkiraan kurang lebih sudah seminggu (meninggal dunia, red),” ujarnya.
“Mayat ini suka berkeliaran, ada keluarganya tapi tidak mau tinggal dengan keluarga, jadi memang berpindah-pindah, kalau bukan di pos Lalu lintas di Polsek Marisa, ya memang di Block Plan,” jelasnya. (ayi)
Comment