Gorontalopost.id – Kasus penembakan yang menewaskan Direktur perawatan tahanan dan barang bukti (Dir Tahti) Polda Gorontalo, AKBP Beni Mutahir,S.I.K,M.H, terus bergulir. Kini, penyidik Polda Gorontalo menggelar rekonstruksi kejadian dugaan penembakan tersebut. Ada 19 Adegan yang diperagakan.
TANGAN tersangka RY dan adiknya RYP diborgol, kaki mereka juga dirantai. Arena rekonstruksi yang tidak lain rumah tinggal RY disterilkan dari masyarakat umum. Hanya petugas yang boleh berada di area rekonstruksi, para wartawan pun diharuskan menjauh.
TKP yang beralamat di Jalan Mangga, RT 02/RW 5, Kelurahan Huangobotu, Kecamatan Dungingi, Kota Gorontalo, dijaga ketat polisi. Sekira pukul 13.00 Wita dimulai.
Dalam pelaksanaanya, ada kurang lebih 19 adegan yang diperagakan oleh tersangka RY dan RPY, yang pada saat itu menggunakan kaus berwarna hitam. Peragaan adegan para pelaku ini pula turut disaksikan oleh beberapa orang jaksa. Adegan dimulai dari keluarnya tersangka bersama korban, dari ruang sel tahanan Polda Gorontalo.
Diketahui, korban dan tersangka ke luar dari Polda Gorontalo, menuju ke rumah tersangka di Jalan Mangga, Kelurahan Huangobotu, Kecamatan Dungingi, menggunakan sepeda motor jenis Honda Beat, di mana yang mengemudikan sepeda motor tersebut adalah korban yakni AKBP Beni.
Sesampainya di rumah tersangka, keduanya pun masuk ke dalam rumah. Tidak diketahui secara pasti adegan per adegan yang dilakukan di dalam rumah yang bercat hijau itu. Meski demikian, dari informasi yang berhasil dirangkum Gorontalo Post, penembakan terhadap korban yang dilakukan oleh RY, terjadi pada adegan yang ke 10.
Setelah melakukan adegan per adegan, tersangka dengan kondisi tangan dan kaki terantai, langsung digiring dengan cepat menuju kearah mobil berwarna hitam milik Polda Gorontalo.
Kapolda Gorontalo, Irjen Pol. Dr. Akhmad Wiyagus, S.I.K, M.Si, M.M melalui Direktur Kriminal Umum (Dir Krimum), Kombes Pol. Nur Santiko,S.I.K,M.H yang diwawancarai di lokasi rekonstruksi mengatakan, tujuan dari rekonstruksi ini merupakan hasil koordinasi yang dilakukan oleh pihaknya dengan kejaksaan. Hal ini tidak lain untuk memastikan rangakaian kejadian yang sebenarnya seperti apa.
“Jadi, rekonstruksi ini dilakukan agar kami mempunyai pemahaman yang sama, baik itu antara penyidik maupun penuntut umum,” kata Alumnus Akpol 1998 ini.
Lanjut kata Kombes Pol. Nur Santiko,S.I.K,M.H, ada kurang lebih 19 adegan yang diperagakan pada saat rekonstruksi. Untuk penjelasan secara jelasnya, nanti akan disampaikan oleh Kabid Humas Polda Gorontalo.
Yang jelas, tujuan rekonstruksi hari ini (Kemarin,red), untuk memastikan rangkaian adegannya, mulai dari awal hingga yang dilakukan oleh tersangka dan sebagainya, apakah sinkron dengan keterangan. Seperti yang diketahui, kasus dugaan penembakan yang mengakibatkan Dir Tahti Polda Gorontalo, AKBP Beni Mutahir,S.I.K,M.H, terjadi pada Senin 21 Maret 2022 sekitar pukul 04.00 Wita.
Tersangka adalah RY (31) yang merupakan tahanan Rutan Polda Gorontalo atas kasus dugaan penyalahgunaan narkoba. (kif/Mg-08/Mg-11)












Discussion about this post