Seorang Anggota TNI Dikeroyok 12 Orang 

GORONTALO – GP- Pandemi Covid-19 yang belum terkendali, tak membuat tempat hiburan malam di Gorontalo, setop beroperasi. Bahkan diduga beroperasi hingga dini hari. Seperti dalam peristiwa pengeroyokan seorang anggota TNI, Senin (1/2) di kompleks Queen Tiara Club, Kota Gorontalo. Peristiwa itu diduga terjadi dini hari, sebagaimana kronologi kejadian yang banyak beredar melalui media sosial.

Dalam peristiwa itu, seorang anggota TNI dari kesatuan Yonif 715 R/MTL Gorontalo, Pratu Miftahul Ikhsan Rambe, dikabarkan babak belur dan harus mendapat perawatan rumah sakit. Ia diduga dikeroyok 12 orang, di kompleks Queen Tiara Club, pada Senin (1/2) dini hari. Sebagian pelaku telah diamankan, dan sebagian lagi masih terus diburu.
Kapolda Gorontalo, Irjen Pol Ahmad Wiyagus, kepada sejumlah wartawan mengatakan, aksi pengeroyokan tersebut langsung ditangani oleh Polda Gorontalo. Jenderal bintang dua ini menegaskan, jika proses hukum telah berjalan dan saat ini tengah dilakukan penyelidikan. “Ya, ada kejadian kita lakukan penyelidikan hingga penyidikan. Nanti pelakunya kita akan cari siapa saja. Ada sejumlah terduga pelaku yang sudah ditangkap dan sekarang masih proses penyidikan berikutnya diambil alih oleh Polda,”tegas Irjen Ahmad Wiyagus , Selasa (2/2).

Diungkapkan Kapolda, dari 12 terduga orang pelaku pengeroyokan, hingga kemarin sudah ada lima orang yang berhasil diamankan. “Kita mengharapkan orang-orang yang terlibat sudahlah menyerahkan diri saja, ini masih proses pendalaman nanti pada proses penyelidikan, penyidikan semuanya akan terungkap,”tandas Kapolda.
Sementara itu, kronologi kejadian yang banyak beredar melalui media sosial itu menyebutkan, Pratu Mifta dan seorang pengunjung Queen Tiara Club, bernama Rinto terlibat adumulut sekira pukul empat subuh. Adu mulut itu diduga lantaran Rinto mendorong gelas ke dada Sertu Tirta, sembari mengeluarkan ucapan “Ngana Tidak Kenal Kita?”.

Ucapan dari Rinto, mendapat respon langsung dari Sertu Tirta. Mereka keluar dari Hall Queen Tiara Club menuju ke depan tempat parkir dan diikuti oleh teman-teman Rinto, mereka berjumlah sekitar 12 orang. Aksi perkelahian tak bisa dihindari, Sertu Tirta berhasil menyelamatkan diri, namun nahas bagi Pratu Miftahul, ia menjadi bulan-bulanan kelompok Rinto, hingga babak belur. Usai mengeroyok mereka kemudian meninggalkan tempat itu, sementara Pratu Miftahul dilarikan ke RS Aloe Saboe, yang berjarak tak jauh dari lokasi kejadian.

Kejadian pengeroyokan ini sempat terekam kamera CCTV yang ada di halaman parkir Queen Tiara Club. Sementara itu dari lima terduga pelaku pengeroyokan yang berhasil ditangkap, satu diantarannya bernama Rinto. Penangkapan terhadap Rinto berlangsung dramatis. Pasalnya, saat dikejar petugas, Rinto malah melarikan diri ke gunung yang tak jauh dari rumahnya. Petugas berhasil membekuk Rinto yang tengah bersembunyi di semak-semak.

Terpisah, Kabid Humas Polda Gorontalo Kombes Pol Wahyu Tri Cahyono membenarkan telah terjadi kasus penganiayaan terhadap anggota TNI di salah satu tempat hiburan itu. Hanya saja, mantan Kapolres Bone Bolango ini masih belum merinci kronologi kejadian hingga membuat satu anggota TNI itu harus dilarikan ke rumah sakit. Kombes Wahyu juga belum berkomentar soal kebenaran kronologis yang banyak beradar melalui media sosial itu. “Kalau untuk kronologis saya belum dapat informasi secara lengkap. Sementara para pelaku saat ini masih dimintain keterangan.

Nanti menunggu hasil pemeriksaan para pelaku dan saksi untuk lebih jelasnya,”kata Wahyu. Dikatakanya, para pelaku telah diamankan di Mapolda Gorontalo guna proses lebih lanjut.. “Awalnya LP di Polres Kota, selanjutnya kasus tersebut penanganannya diambil alih Polda Gorontalo,”tutup Wahyu. Sementara itu, Kapenrem 133/NW, Mayor Inf Fathan Ali dikonfirmasi juga mengaku tidak tahu-menahu soal beredarnya informasi di medos soal kronologi kejadian pengeroyokan anggota TNI yang ditujukan kepada Dantim Intelrem 133/NW itu. (gp)

Comment