GORONTALO – GP – Presiden Joko Widodo sedang fokus mengembangkan pariwisata dan ekonomi kreatif, namun hanya ada lima destinasi wisata yang menjadi perhatian, bahkan dijadikan super prioritas. Lima destinasi wisata itu, tidak termasuk destinasi wisata yang ada Gorontalo. Lima destinasi wisata super prioritas ala Presiden yang meraup suara terbanyak masyarakat Gorontalo saat Pilpres 2019 lalu itu, masing-masing Danau Toba di Sumatera Utara, Likupang di Sulawesi Utara, Borobudur di Jawa Tenga, Mandalika di Nusa Tenggara Barat, dan Labuan Bajo di Provinsi Nusa Tenggara Timur.
Tempat-tempat tersebut memang memiliki keunikan tersendiri yang mampu mengundang decak kagum baik turis lokal maupun mancanegara. Belakangan juga disebut sebagai Bali baru. Dikutip dari ANTARA, Labuan Bajo, sangat terkenal dengan keunikan wisata komodo di Taman Nasional Komodo serta Pink Beach, ada juga rekomendasi lain seperti menyaksikan matahari terbenam di Bukit Sylvia karena daerah ini terkenal dengan istilah seribu sunset, trekking Pulau Padar dan Kanawa. Kemudian rasakan pengalaman bawah laut penuh pesona di beberapa titik selam seperti Batu Bolong, Castle Rock dan Manta Point.
Selain keindahan alam, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, hendak menajamkan fokus untuk mempopulerkan potensi ekonomi kreatif seperti tenun dan sehingga turis yang berkunjung ke Labuan Bajo tidak hanya menikmati keindahan alam, tetapi juga mendapatkan nilai lebih dengan berbelanja hasil produk kreatif warga lokal.
Di Mandalika, Nusa Tenggara Barat, hilangkan penat dan lelah dengan mengunjungi hidden gems di NTB. Tidak hanya menyuguhkan keindahan pantai alami dengan berselancar seperti Pantai Gerupuk, Pantai Kuta, Pantai Seger, atau Tanjung Aan, tetapi juga menawarkan wisata budaya bernilai untuk dipelajari. Yang paling terkenal adalah Festival Bau Nyale, sebuah acara lokal di Mandalika di mana masyarakat berkumpul untuk berburu cacing tanah.
Sebagai salah satu destinasi super prioritas Indonesia, Kemenparekraf hendak mengembangkan reputasi dan infrastruktur Mandalika agar siap menjadi tuan rumah wisata olah raga (sports tourism). Kedepannya, Mandalika akan memiliki sirkuit MotoGP dengan dibangunnya Mandalika Street Race Circuit Cluster seluas 120 hektar yang terdiri dari Sirkuit Balap Skala Internasional, Convention Center, dan tujuh hotel mewah seiring dengan rancangan pengelolaan dan pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika, sebuah kawasan berbasis pariwisata. Berikutnya adalah Danau Toba, Sumatera Utara, Kemenparekraf menunjuk Danau Toba sebagai ikon baru pariwisata Indonesia berbasis keindahan alam. Sebagai keajaiban dunia yang menakjubkan, danau kawah ini begitu besar dan di tengah danau ini terdapat sebuah pulau yang ukurannya hampir sebesar Singapura.
Dengan luas lebih dari 1.145 kilometer persegi, dan kedalaman 450 meter, Danau Toba sebenarnya lebih mirip lautan. Ini adalah danau terbesar di Asia Tenggara dan salah satu danau terdalam di dunia. Sementara itu, destinasi prioritas berikutnya adalah Likupang, Sulawesi Utara. Likupang merupakan sebuah kecamatan di Kabupaten Minahasa Utara. Nama daerah ini menjadi perbincangan hangat di tahun 2020 karena Presiden Jokowi menetapkannya sebagai salah satu destinasi super prioritas. Artinya pemerintah akan memaksimalkan pembangunan pariwisata dari berbagai aspek.
Daerah ini juga sedang dipersiapkan untuk menjadi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata. Dengan jarak tempuh dua jam perjalanan mobil dari Manado, terdapat banyak pantai eksotis yang dapat menjadi pilihan, yaitu Pantai dan Bukit Pulisan, Pantai Paal, Pantai Lihaga, hingga Pulau Gangga. Bagi turis yang berkelana ke Likupang Barat, terdapat Desa Bahoi yang merupakan desa nelayan yang memiliki ekowisata mandiri untuk menjaga ekosistem laut.
Ekowisata Desa Bahoi ini terdiri dari hutan bakau yang berada di tepi laut. Distinasi prioritas terakhir adalah Borobudur. Salah satu warisan budaya dunia UNESCO ini sering dianggap berada di kota Yogyakarta padahal sebenarnya berada kota Magelang, Jawa Tengah. Daerah ini, masih sangat kental dengan budaya dan adat Jawa, maka tidak heran jika banyak destinasi wisata yang merupakan peninggalan sejarah. Saat ini, candi-candi tersebut telah dipugar dan dibuka untuk umum.
Gorontalo sebenarnya tak kalah menarik, banyak destinasi wisata yang unik dan harusnya menjadi daya tarik turis. Misalnya, hiu paus botu barani, yakni tempat menetapnya hiu paus secara alami di pantai Desa Botubarani, tak terlalu jauh dari Kota Gorontalo. Keberadaan hiu paus yang menetap ditempat ini menjadi unik, dan selama ini memang menyedot kunjungan turis ke Gorontalo. Begitu pun dengan taman laut olele, kabarnya lebih bagus dari taman laut dari berbagai daerah di Indonesia, coral salvador dali menjadi salah satu daya tarik para penyelam menikmati keindahan laut olele. Gorontalo juga memiliki potensi wisata sejarah dan budaya, yang semestinya dijadikan modal untuk ‘menjual’ pariwisata Gorontalo agar lebih mendunia sebagaimana program Pemerintah Provinsi Gorontalo. (ant/tro)
Comment