GORONTALO -GP- Tahapan Musyawarah daerah (Musda) DPD II Golkar Kota Gorontalo, sampai sekarang belum mengalami kemajuan. Setelah mengalami kebuntuan saat pelaksanan Musda pada 22 November lalu.
Saat itu, pimpinan sidang Thomas Mopili menskorsing jalannya Musda. Karena masih perlu mengkonsultasikan persyaratan calon ke DPP. Karena tiga calon ketua DPD II yang mendaftar masing-masing petahana Marten Taha, Riyan Kono dan Meyke Camaru, masih harus memenuhi persyaratan sebagaimana yang diatur dalam Juklak 02 yang jadi panduan Musda.
Marten Taha yang akan maju calon ketua untuk periode ketiga terbentur dengan persyaratan harus mendapatkan persetujuan dari Ketua umum Golkar. Sementara Riyan Kono dan Meyke Camaru juga terbentur dengan persyaratan bahwa calon ketua DPD II harus pernah menjadi pengurus DPD II atau satu tingkat di bawahnya. Atau pernah memimpin organisasi sayap tingkat DPD II selama satu periode.
Pimpinan sidang Thomas Mopili saat diwawancarai kemarin (7/12), menjelaskan menyikapi kebuntuan yang ada, dalam Musda telah diputuskan bahwa persoalan ini akan dikonsultasikan ke DPP. Dan yang akan datang berkonsultasi adalah pimpinan sidang, tiga calon ketua serta satu orang mewakili DPD I. “Ini yang belum. Jadi untuk datang ke DPP kita harus lengkap. Sebagaimana yang sudah diputuskan dalam Musda,” jelasnya.
Dalam perbincangan awak media ini dengan sejumlah pengurus Golkar, berkembang berbagai asumsi dan spekulasi soal kondisi Musda DPD II. Salah satu asumsi yang mencuat soal potensi munculnya calon lain diluar tiga calon yang sudah mendaftar. Kondisi ini berpotensi terjadi bila, DPP tak memberikan diskresi terhadap Marten, Riyan dan Meyke. Maka Musda bisa saja akan membuka kembali pendaftaran calon ketua DPD II Golkar Kota. Beberapa kader Golkar yang berpotensi untuk didorong ke bursa calon seperti Risman Taha, Hardi Sidiki serta Fikram Salilama.
Dari informasi yang diperoleh Gorontalo Post, untuk pencalonan di Musda, Fikram telah mendapatkan rekomendasi dari DPP Golkar. Saat diwawancarai di Deprov kemarin, Fikram yang juga Ketua Fraksi Golkar di Deprov itu mengakui, dirinya memang telah mendapatkan rekomendasi dari DPP untuk maju ke Musda Golkar Kota Gorontalo. Meski peluang untuk maju ada, Fikram menegaskan, dia tidak akan maju. Karena masih menginginkan Golkar Kota Gorontalo tetap dipimpin Marten Taha. “Saya berpikir untuk kepentingan partai. Kalau untuk kebesaran partai maka pak Marten Taha masih sosok yang tepat untuk menjadi Ketua DPD II,” tegasnya.
Pasalnya, posisi Marten Taha sebagai Walikota Gorontalo sangat strategis untuk menunjang pencapaian target partai. Dalam momentum politik baik Pemilu dan Pilkada.
“Dan sudah terbukti di bawah kepemimpinan pak Marten, kebesaran Golkar Kota Gorontalo bisa terjaga. Golkar bisa menguasai legislatif dan eksekutif. Ini yang harus kita pertahankan,” pungkasnya. (rmb)
Comment