Gorontalopost.co.id, GORONTALO — Kader Golkar Gorontalo mulai pasang kuda-kuda menghadapi Musda DPD I Golkar Gorontalo yang direncanakan akan berlangsung setelah Ramadan tahun ini.
Tadi malam (11/2) di Manna Caffe Kota Gorontalo, lima Ketua DPD II telah menyatakan sikap soal siapa figur calon ketua Golkar Gorontalo yang akan diusung pada Musda DPD I nanti.
Hanya satu nama yang dimunculkan, yaitu Rusli Habibie yang sudah menduduki jabatan ketua DPD I Golkar Gorontalo selama tiga periode atau 15 tahun lamanya. Bila nanti terpilih di Musda DPD I, maka Rusli Habibie akan menduduki jabatan itu selama 20 tahun.
Adapun lima Ketua DPD II yang hadir saat memberikan keterangan pers itu masing-masing Ketua DPD II Golkar Kota Gorontalo Fikram Salilama, Ketua DPD II Bonbol Zainudin Pedro Bau, Ketua DPD II Kabgor Hendra Hemeto dan Ketua DPD II Boalemo, Lahmudin Hambali.
“Ketua DPD II Pohuwato pak Nasir Giasi berhalangan hadir. Karena beliau ada acara di Sulteng. Tapi beliau sudah sampaikan ke kami bahwa beliau sepakat dengan apa yang kita sampaikan pada malam ini,” ungkap Ketua DPD II Boalemo, Lahmudin Hambali saat memberikan keterangan pers.
Dia mengatakan, diskusi para ketua DPD II soal sosok yang akan diusung pada Musda DPD I dilakukan menyikapi hasil rakernas Partai Golkar bahwa pelaksanaan Musda DPD I akan dilakukan setelah Ramadan.
Karena waktunya sudah makin dekat, maka pihaknya memandang perlu untuk segera melakukan konsolidasi. Dan diskusi ini sambung Lahmudin merupakan bagian dari konsolidasi tersebut.
Dia menguraikan, untuk sampai pada satu nama yang disepakati akan diusung oleh DPD II pada Musda mendatang, pihaknya telah melakukan diskusi panjang. Dengan mempertimbangkan banyak aspek.
“Setelah kami berdiskusi panjang lahirlah kesepakatan bahwa untuk kepentingan partai maka sosok Rusli Habibie masih sangat dibutuhkan untuk memimpin Golkar Gorontalo dalam lima tahun mendatang,” tambahnya.
Lahmudin menguraikan Rusli Habibie masih dibutuhkan karena Golkar Gorontalo membutuhkan pemimpin yang sudah teruji dan sangat memperhatikan kader.
“Makanya kami akan meminta kesediaan pak RH untuk dicalonkan kembali. Kami berharap permintaan ini bisa diterima oleh beliau,” ungkap Lahmudin.
Sementara itu, ketua DPD II Golkar Gorut, Thariq Modanggu mengatakan, alasan pihaknya masih menginginkan Rusli Habibie karena Rusli merupakan tokok sentral di tubuh Golkar Gorontalo. “Ibaratnya pak RH itu menjulang ke atas dan mengakar ke bawah,” tambahnya.
Ketua DPD II Golkar Kota Gorontalo, Fikram Salilama menambahkan, ketokohan Rusli Habibie sangat mengakar di masyarakat. Buktinya pada acara-acara yang akan menghadirkan Rusli Habibie selalu dibanjiri oleh masyarakat. “Beliau belum ada masyarakat sudah mengeluk-elukan namanya. Apalagi saat beliau sudah hadir,” ungkapnya.
Ketokohan yang kuat dari Rusli Habibie ini sangat dibutuhkan untuk lebih memperkuat kebesaran Golkar di Gorontalo. Apalagi kalau nanti sistem Pemilu akan berubah ke proporsional tertutup.
“Partai yang dipimpin oleh figur dengan ketokohan yang kuat akan mendapatkan dukungan besar dari masyarakat. Makanya kami sangat mengharapkan kebesaran hati pak Rusli untuk bisa memimpin kembali Golkar Gorontalo,” ungkapnya.
Ketua DPD II Kabupaten Gorontalo, Hendra Hemeto mengakui, seluruh kader partai telah merasakan kerja nyata Rusli Habibie dalam mendukung kebesaran dan kejayaan Golkar di Gorontalo. “Makanya tidak ada pilihan kecuali pak Rusli,” tambahnya.
Ketua DPD II Bonbol, Zainudin Pedro Bau menyebut, pilihan agar Rusli Habibie kembali memimpin Golkar Gorontalo merupakan pilihan terbaik dari yang terbaik. Makanya hasil kesepakatan ini akan dijabarkan ke seluruh struktur partai. “Dari kabupaten-kota, kecamatan, hingga desa/kelurahan,” ungkapnya.
Dalam AD/ART partai Golkar memang membatasi Ketua partai hanya dua periode. Tapi menurut Lahmudin Hambali, pada klausul lain membuka ruang bagi kader untuk bisa menjabat lebih dari dua periode. Sepanjang ada persetujuan dari DPP sebagai pemilik partai.
“Makanya yang terpenting adalah pak RH mau dulu untuk dicalonkan. Setelah itu baru kita akan minta persetujuan dari DPP,” tambah Lahmudin.
Dia meyakini, upaya untuk mengusung kembali Rusli Habibie tidak akan mendapatkan resistensi dari DPP. Karena DPP sebelumnya telah mengingatkan agar pelaksanaan Musda di daerah bisa berjalan dengan kondusif tanpa ada riak-riak. “Kalau RH dicalonkan kembali maka Musda akan kondusif dan tidak akan ada riak-riak,” jamin Lahmudin.
Pada kesempatan itu, Thariq Modanggu menyampaikan pihaknya belum berpikir untuk menyiapkan calon alternatif bila Rusli Habibie tak bersedia dicalonkan maupaun pencalonan Rusli tidak akan disetujui oleh DPP. “Untuk saat ini diskusi kami masih mengusung pak Rusli sebagai calon untuk Musda nanti,” pungkasnya. (rmb)