Gorontalopost.co.id, LIMBOTO — Naas menimpa Tri Sultan Rahman (20), warga Kelurahan Dutulanaa, Kecamatan Limboto, yang meregang nyawa setelah mengalami kecelakaan lalu lintas tunggal, di komplek Kompi B, Desa Pantungo, Kecamatan Telaga Biru, sabtu (8/1/2025).
Pria yang baru saja merayakan ulang tahunnya di 31 januari itu merupakan anak kedua dari pasangan almarhum Bobi Rahman dan Lian Palowa. Anak kedua dari tiga bersaudara ini merupakan tulang punggung keluarganya.
Di mana ibunya mencari nafkah dengan menjahit pakaian dan almarhum sendiri membantu perekonomian keluarga dengan menjadi penjaga di DPD 1 Golkar, yang terletak di Kecamatan Telaga dan saat ini masih menimba ilmu di Universitas Gorontalo semester 2 Fakultas Tehnik.
Dari pengakuan salah satu kerabatnya, di malam sabtu tersebut almarhum tak ke luar rumah, hanya bermain game di handphone semalaman dan diduga mengantuk saat hendak menuju kantor DPD 1 Golkar untuk mematikan lampu.
“Saat ini ia menjadi waker di kantor DPD 1 Golkar, tugasnya bersih dan mematikan serta menyalakan lampu kantor DPD 1 Golkar, dan malam itu dia main game sampai pagi dan selesai subuh dirinya menuju kantor DPD 1 dan terjadi kecelakaan tersebut,” ungkap Linda.
Kepergian almarhum yang begitu cepat memang membuat keluarga sangat kehilangan, apalagi tidak ada tanda atau firasat yang ditunjukkan oleh almarhum. Namun dari penuturan ibunya, sudah tiga hari ini almarhum selalu tidak ingin jauh dari dirinya, bahkan merengek meminta tidur bersama dirinya.
“So tiga hari ini dia minta tidur dengan saya, tetapi saya bilang tidak boleh karena te nunu so besar,” urai ibunya dengan nada sedih. Ia juga mengingat janji almarhum yang akan bekerja keras demi membuat ibunya bahagia, “Dia sering katakan Tutan mo kase sanang kamari ti mama,” tutur ibunya.
Sementara itu, mantan perwalian almarhum Nuning Dangkua mengakui, jika almarhum adalah siswa yang ceria, selalu terlihat riang dan mudah bergaul dengan teman-teman dan tidak pemarah.
“Anaknya selalu ceria tidak pernah terlihat muka marah dan suka melucu didalam kelas,” kenang Nuning sebagai wali kelas jurusan APH ini. (Wie)