Gorontalopost.co.id, GORONTALO – Untuk menyambung hidup dan menghidupi keluarga, sepasang suami istri di Kota Gorontalo yakni, Arif dan sintia, rela menjadi badut jalanan setiap harinya.
Keduanya melakoni pekerjaan itu dari pukul 13.00 Wita hingga pukul 22.00 Wita. Tempat mereka biasanya berpindah-pindah, namun paling banyak terlihat di Jalan Sudirman, Kelurahan Wumialo, Kecamatan Kota Tengah, Kota Gorontalo. Mereka sering menghibur para pengguna jalan yang melintas di lokasi itu dengan pakaian badut.
“Ini adalah pilihan kami untuk bertahan hidup. Kami tidak punya keahlian lain untuk bersaing dengan para pekerja, dan juga minimnya lapangan pekerjaan. Jadi kami memilih jadi badut jalanan,” ungkap keduanya saat di wawancarai Gorontalo Post.
Penghasilan yang didapatkan setiap harinya bervariasi, tergantung dari mereka yang memberikan. Biasanya dalam sehari bisa mendapatkan uang sebesar Rp 80 ribu, di mana dari uang itu, Rp 50 ribu harus di keluarkan untuk biaya penyewaan kostum atau pakaian badut yang digunakan. “Kami percaya bahwa rezeki itu sudah ada yang atur, yang pnting kami sudah berusaha,” terang keduanya.
Kisah pasutri badut jalanan ini adalah contoh nyata perjuangan keluarga di tengah sulitnya ekonomi. Mereka tidak menyerah pada keadaan, tetapi terus berjuang demi masa depan yang lebih baik. “Uang yang kami dapatkan, kami pakai untuk kebutuhan sehari-hari dan juga untuk membiayai sekolah anak-anak,” papar suami istri ini. (Mg-02)