Gorontalopost.co.id, GORONTALO — Guna menyambut Hari Patriotik 23 Januari, seluruh pemerintah daerah bekerjasama dengan organisasi kepemudaan menyelenggarakan kirab bendera pusaka merah putih yang diarak dari Kabupaten Pohuwato selanjutnya mengitari daerah lain yang ada di Gorontalo.
Rabu (22/1/2025), sang saka merah putih yang diarak oleh petugas paskibraka dan dikawal organisasi kepemudaan seperti KNPI, Karang Taruna, dan HMI tiba di Kota Gorontalo yang diterima langsung oleh penjabat (Pj) Wali Kota Gorontalo, Ismail Madjid di rumah dinas wali kota.
Penyerahan ini melambangkan tonggak semangat perjuangan yang harus terus dijaga oleh seluruh masyarakat Gorontalo, terutama generasi muda. Dalam sambutannya, Ismail Madjid menyampaikan apresiasi kepada para peserta kirab khususnya generasi muda yang terus menjaga tradisi ini.
“Kami mengucapkan terima kasih dan apresiasi kepada adik-adik dari KNPI dan pemuda lainnya yang telah mengawal bendera pusaka pada kirab ini. Ini adalah wujud nyata dari semangat kebangsaan yang perlu terus ditanamkan dalam diri generasi muda,” ujar Ismail Madjid.
Ismail juga menekankan pentingnya peringatan Hari Patriotik 23 Januari sebagai pengingat perjuangan rakyat Gorontalo yang telah memproklamasikan kemerdekaan tiga tahun sebelum kemerdekaan Republik Indonesia pada tahun 1945.
“Peristiwa 23 Januari menjadi catatan penting bagi kita semua. Para pejuang seperti Nani Wartabone telah berpikir jauh ke depan tentang membangun Indonesia yang merdeka. Mereka mengibarkan bendera merah putih, menyanyikan lagu Indonesia Raya, dan menanamkan jiwa nasionalisme yang tinggi. Semangat ini harus menjadi motivasi kita untuk terus membangun Gorontalo yang lebih maju,” tambahnya.
Kegiatan kirab bendera juga tidak hanya menjadi simbol penghormatan kepada para pahlawan, tetapi juga menjadi ajang edukasi bagi generasi muda tentang pentingnya memahami sejarah dan perjuangan bangsa.
“Di tengah era globalisasi dan perkembangan teknologi saat ini, generasi muda harus tetap menjaga nilai-nilai budaya dan nasionalisme. Tradisi seperti kirab ini adalah salah satu cara untuk mengingatkan kita pada perjuangan para pendahulu,” jelasnya.
Ismail Madjid juga mengungkapkan harapannya agar ke depan tradisi seperti kirab ini, terus dilaksanakan dan dilengkapi dengan berbagai kegiatan lain yang dapat mendorong semangat perjuangan di kalangan generasi muda.
“Kita perlu mengembangkan kegiatan-kegiatan yang menumbuhkan semangat kebangsaan dan membangun karakter generasi muda, agar mereka siap menghadapi tantangan zaman tanpa melupakan jati diri sebagai warga Gorontalo dan bangsa Indonesia,” tutupnya.(rwf)