Gorontalopost.co.id, GORONTALO — Jalan dan jembatan putus di Desa Bulontala Timur Kecamatan Suwawa Selatan, Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo hingga kini belum diperbaiki.
Terkesan kondisi putusnya jalan dan jembatan itu hanya dibiarkan rusak begitu saja. Pantauan Gorontalo Post, kerusakan yang semakin parah ini mengakibatkan aksesibilitas terhambat dan perekonomian warga terganggu.
Irman Am Koja (49 tahun), seorang petani setempat, mengungkapkan derita yang dialaminya dan warga lainnya. “Jalan ini putus di tahun 2020, awalnya karena banjir besar. Banjir itu memutus penghubung jalan antara Desa Boludawa dan Bulontala Timur,” tuturnya dengan raut wajah penuh keprihatinan.
Ia melanjutkan, “Lalu di tahun 2022 terjadi lagi banjir, dan kerusakan jalan semakin parah. Bahkan Komisi III DPRD sempat turun ke lokasi. Sayangnya, di tahun 2023 banjir kembali menerjang dan memperburuk kondisi jalan. Pemerintah hanya melakukan pengecekan berulang kali, tanpa ada perbaikan berarti.”
Kesabaran warga pun semakin menipis. “Tepat pada tahun 2024, banjir parah kembali melanda dan jalan putus total,” kata Irman dengan nada putus asa. Kerusakan infrastruktur ini bukan hanya sekedar masalah jalan rusak biasa.
Irman menjelaskan, “Kami sudah mengajukan proposal sejak tahun 2020, saat jembatan masih putus. Sekarang jalannya juga rusak parah. Kami berharap jalan ini segera diperbaiki, entah dengan cara ditimbun atau dibuat penahan air terlebih dahulu. Yang penting, jalan ini harus bisa dilalui kembali.”
Lebih lanjut, Irman menekankan pentingnya perbaikan jembatan. “Jembatan ini sangat vital, karena menghubungkan dua kecamatan, Suwawa Selatan dan Kecamatan Botupingge, serta menjadi akses menuju Bone Bolango. Kerusakan ini sangat menghambat aktivitas ekonomi dan mobilitas warga,” tegasnya.
Sampai berita ini diturunkan, belum ada tanggapan resmi dari pemerintah daerah terkait rencana perbaikan jalan dan jembatan di Desa Bulontala Timur. Warga berharap pemerintah segera mengambil tindakan nyata untuk mengatasi masalah ini dan meringankan penderitaan mereka. (Mg-05)









