Balapan Liar Mulai Marak di Block Plan

Gorontalopost.co.id, POHUWATO – Aksi balapan liar kembali marak terjadi di kawasan perkantoran Block Plan Pohuwato. Hal ini pun banyak mendapatkan keluhan dari masyarakat, khususnya mereka yang tinggal di kawasan tersebut.

Informasi yang dirangkum Gorontalo Post, aksi balapan liar tersebut biasa berlangsung pada rabu malam atau sabtu malam. Sepeda motor yang dipergunakan untuk aksi itu, rata—rata mempergunakan knalpot yang tidak sesuai standar atau knalpot brong, sehingga sangat mengganggu masyarakat sekitar.

Iswan Gau salah seorang masyarakat yang tinggal di kawasan block plan mengaku, dirinya beserta keluarga sangat terganggu dengan adanya aksi balapan liar. Apalagi ada anak kecil di dalam rumah.

“Kalau sudah larut malam, tiba-tiba saja anak-anak muda mulai melakukan aksi balapan. Yang sangat mengganggu itu, knalpot yang mereka gunakan adalah knalpot brong dan itu sangat berisik sekali. Anak-anak saya kadang terbangun kalau ada aksi balapan liar,” ungkapnya.

Lanjut kata Iswan Gau, pihaknya berharap agar aksi balapan liar ini bisa mendapatkan perhatian. Bukan hanya dari pihak Kepolisian saja, akan tetapi dari pihak Kodim, Satpol PP dan seluruh elemen masyarakat, khususnya orang tua. Jangan sekali-kali memberikan kendaraan kepada anak ketika malam hari, karena dikhawatirkan akan diikutkan pada balapan liar.

“Pada dasarnya, balapan liar ini perlu ditindak tegas, karena sudah sangat meresahkan. Bukan hanya di kawasan block plan saja, tetapi di jalan trans Sulawesi dan lain beberapa tempat lainnya. Saya pun meminta agar razia knalpot brong atau yang tidak sesuai standar terus dilaksanakan, karena hal ini sangat mengganggu dan meresahkan masyarakat,” harap Iswan Gau dan beberapa warga lainnya.

Menanggapi hal tersebut, Kapolres Pohuwato, AKBP Winarno,S.H,S.I.K melalui Kasi Humas, AKP Hanny Dayoh menyampaikan, apa yang menjadi keluhan masyarakat ini nantinya akan ditindaklanjuti oleh pihaknya. “Nanti akan kami tindaklanjuti soal aksi balapan liar ini. Sedangkan terkait dengan penggunaan knalpot yang tidak sesuai standar, sampai dengan saat ini terus dilakukan razia,” tegasnya.

Sementara itu, Kabid Perda dan Trantibum (PPNS) Satpol PP Damkar Kabupaten Pohuwato, Bayu Eka Septian Kaluku,S.STP kepada Gorontalo Post menyampaikan, berkaitan dengan aksi balapan liar di block plan, tentunya harus ada bantuan penanganan dari pihak Polres dan juga Kodim Pohuwato.

Hal ini dikarenakan, terindikasi sudah ada oknum-oknum aparat yang ada di dalamnya, yang mengadakan balapan liar. Bahkan aksi tersebut terjadi hampir setiap malam, sekitar pukul 22.00 Wita dan bisa berlangsung hingga pukul 04.00 Wita dini hari.

“Aksi balapan ini bukan hanya malam kamis atau malam minggu saja. Bahkan balapan tersebut bukan hanya di kawasan block plan, akan tetapi sampai di kawasan pohon cinta arah Masjid Sujud,” ujarnya.

Selain itu kata Bayu, balapan liar ini bukan hanya roda dua saja, akan tetapi ada juga balapan liar roda empat (Mobil). Bahkan dalam aksi balapan ini, terjadi taruhan hingga puluhan juta. Mirisnya lagi, pengemudi balapan liar, baik itu sepeda motor maupun mobil, rata-rata sudah dipengaruhi oleh minuman keras (Miras).

Pihaknya menurut Bayu, pernah melakukan penertiban terhadap aksi balapan liar. Hanya saja hal tersebut sangat sulit. Oleh karena itu, sangat dibutuhkan bantuan dari Kodim dan Polres Pohuwato, agar dapat memberikan tindakan tegas, untuk pemberian efek jerah bagi mereka yang melakukan balapan liar baik yang di mobil maupun motor. Karena sudah sangat menggangu ketentraman dan ketertiban, serta mengganggu keamanan masyarakat.

“Kawasan Block Plan itu ada rumah rumah dinas pejabat. Mulai dari rumah dinas bupati, wakil bupati, Ketua DPRD, Sekda, Kejari, Ketua Pengadilan Agama, Ketua Pengadilan Negeri, Basarnas, dan Rudis Dandim 1313 Pohuwato. Selain itu, ada rumah masyarakat dan perumahan. Rata-rata rumah dan rumah dinas tersebut pasti berpenghuni, yang butuh kenyamanan dan keamanan dalam beristirahat. Oleh karena itu, persoalan balapan liar ini harus kita seriusi secara bersama-sama,” pungkasnya. (kif)

Comment