49 Korban Masih Dicari

Gorontalopost.id, SUWAWA – Pencarian dan pertolongan korban bencana longsor di lokasi tambang rakyat Suwawa, Kabupaten Bone Bolango, masih terus berlangsung. Jumlah korban jiwa yang ditemukan dan berhasil di-evakuasi pun terus bertambah.

Hingga pukul 22.00 wita, Senin (8/7) malam, jumlah korban tewas yang berhasil dievakuasi yakni 11 orang, satu diantaranya adalah jenazah pria tanpa identitas.

“Tanda yang bisa dikenali, hanyalah tanda bekas luka di kepala,”kata petugas di pos DVI Polri, Desa Tulabolo, Suwawa Timur, Senin malam. Korban tanpa identitas itu pun langsung di-evakuasi ke RS Bhayangkara Polda Gorontalo, untuk diidentivikasi.

Sementara itu, jumlah korban hilang dan masih dicari juga bertambah, hingga semalam korban yang masih dicari mencapai 49 orang. “Yang tercatat itu 59 orang. 10 diantaranya sudah berhasil dievakuasi, ada yang selamat dan ada yang meninggal dunia. Kita beri tanda tinta orange,”ujar petugas di pos DVI semalam.

Data Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas),total jumlah korban bencana longsor tambang Suwawa berjumlah 104 orang, yakni korban tewas 11 orang, masih dicari 49 orang, dan selamat 44 orang.

Kepala Kantor Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (SAR) Gorontalo Heriyanto, di Gorontalo melalui Humas mengatakan, data tersebut merupakan update terbaru hingga tadi malam. “Malam ini pak, itu data terbaru,” katanya membenarkan data tersebut.

Sementara itu di lokasi posko Desa Tulabolo, suasana warga sangat ramai, mereka menanti kabar terbaru dari lokasi tambang. Seperti dua korban meninggal yang berhasil dievakuasi hingga ke Posko Tulabolo, semalam, yakni Ramlah Kunuriah usia 40 tahun warga Suwawa Selatan, dan Zudin Kunye, warga Tulabolo. Kedua jenazah korban meninggal tambahan itu langsung dievakuasi ke RS Bhayangkara.

Sementara tak berselang lama Korban selamat yang berhasil dievakuasi juga bertambah. Dari 5 orang sebelumnya bertambah 11, lalu kini menyusul bertambah 19, data terbaru terdapat 44 korban selamat yang berhasil dievakuasi.

Kepala Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Gorontalo, Haryanto mengatakan, sejauh ini proses evakuasi masih terkendala dengan cuaca. Sebab curah hujan di lokasi cukup tinggi. Meski begitu, diyakininya proses evakuasi akan terus berlajut, antusias pihak keluarga yang masih terus datang melaporkan kehilangan anggota keluarganya.

Terkait titik longsor sejauh ini simpang siur berapa lokasi yang terjadi, Heriyanto memastikan ada 4 titik lokasi longsor di daerah pertambangan itu. Yakni titik bor 1,titik bor 3, tirik bor 18 dan titik bor 19.

“Menurut data yang kami dapat lokasi longsor itu ada di titik bor 1 dan titik bor 3. Serta titik bor 18 dan titik bor 19, penyebab longsor karena curah hujan sangat tinggi,”ujarnya. Dalam proses evakuasi, kata dia, ada bantuan alat berat dari PT GM, termasuk pihak polda juga mendatangkan Helikopter dari Mabes Polri untuk membantu evakuasi korban dari lokasi longsor.

Senin (8/7) pagi Tim gabungan Polri, TNI, dan Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (SAR), bersama relawan, termasuk Pemda setempat, berjumlah 230 personel, telah diberangkatkan menuju lokasi longsor, di sejumlah titik bor tambang, yang jaraknya kurang lebih 23 KM dari pusat Desa Tulabolo, Kecamatan Suwawa Timur.

Selain mengerahkan personel, Polda Gorontalo juga mengerahkan anjing pelacak, guna mempermudah proses evakuasi. Kapolda Gorontalo, Irjen Pol Pudji Prasetijanto Hadi, saat berada di Desa Tulabolo, Ahad (7/7) malam, mengatakan, bahwa proses evakuasi akan dilanjutkan hari ini.

Proses evakuasi, lanjut Kapolda akan dilakukan dengan cara estafet, karena lokasi yang jauh dan hanya bisa ditempuh dengan jalan kaki, belum lagi kata dia, akses menuju lokasi tidak mudah, terdapat jembatan yang putus.

“Disana (lokasi) banyak jalan yang putus, kami jalan kaki, kita buat posko, itu yang akan kita lakukan,”ujar Kapolda. Setiap posko, nantinya akan ada Basarnas, TNI Polri, BPBD, Kesehatan, PMI, dan RAPI. “Karena di lokasi sulit sinyal telepon, kami melibatkan RAPI (radio amatir) untuk memudahkan komunikasi,”paparnya. (tro/csr/tha)

Comment