Gorontalopost.id, GORONTALO – Para petani di Kelurahan Bulotadaa Timur Kecamatan Sipatana Kota mengeluhkan serangan hama ulat yang merusak tanaman padi yang masih berusia muda.
Petani khwatir tanaman padi milik mereka mati sia-sia dan tidak bisa dinikmati.
Pantauan Gorontalo Post, Kamis (22/2/2024), petani yang tanaman padi miliknya terkena serangan hama ulat dibasmi menggunakan pestisida pembunuh ulat.
Petani menggunakan tangki penyemprot yang berisi pestisida.
Hal serupa juga dilakukan beberapa petani lainnya. Salah satu petani Rahman Husain saat berbincang-bincang dengan wartawan koran ini mengungkapkan, jika tidak segera dilakukan penyemprotan menggunakan pestisida, maka tentu akibatnya petani mengalami kerugian materi karena hasil panen tidak maksimal.
“Sawah di daerah sini diserang hama ulat secara tiba-tiba, tidak diawali tanda-tanda,” kata Rahman petani yang lahan sawahnya diserang hama ulat.
Ia menuturkan, lahan tanaman padi yang ada dalam satu blok di Bulotadaa Timur seluas 40 hektare semuanya diserang hama ulat sejak beberapa hari lalu.
Serangan hama ulat itu, kata dia, tidak memakan atau merusak bulir padi, melainkan memotong dahan atau batang padi sehingga mengakibatkan tanaman padi kerdil dan menguning sebelum waktunya.
“Hama ulat itu merusak dahan dan batang padi saja, akibatnya padi yang diserang hama tidak bisa panen,” katanya.
Ia mengungkapkan, serangan hama ulat tersebut menyebabkan produksi padi menurun drastic.
“Panen lalu hasil panen turun drastic, selain kemarau panjang, ditambah lagi dengan serangan hama ulat. Kami tidak ingin panen kali ini akan mengalami nasib yang sama,” katanya.
Dengan kondisi ini pihaknya berharap ada perhatian dari pemerintah daerah lebih khusus DInas Pertanian untuk memberikan bantuan pestisida yang akan digunakan membasmi hama ulat.
Pasalnya, biaya pembelian pestisida saat ini membuat biaya operasional kian membengkak.
Harga satu botol pestisida menapai ratusan ribu. “Ya, kalau ada bantuan dari pemerintah setidaknya bisa meringankan biaya operasional kami,”tandas Rahman.
Kepala DInas Pertanian Kota Gorontalo Yanti Ano saat dikonfirmasi sejak siang hari, Kamis (22/2/2024), namun hingga berita ini dilansir pukul 00.00 Wita, awak media ini tidak mendapatkan jawaban. (roy)











Discussion about this post