Gorontalopost.id, GORONTALO – Parkiran di kawasan pasar tradisional Terminal 42 Kota Gorontalo Gorontalo menuai keluhan warga.
Pasalnya, parkiran tersebut dinilai semrawut dan memicu kemacetan arus kendaraan di Jalan Tondano yang ada di kawasan pasar.
Pantauan Gorontalo Post Rabu (21/2/2024, parkiran yang semrawut itu sudah menjadi pemandangan yang biasa ketika hari pasar tiba.
Puluhan becak motor (bentor) berjejer di bahu jalan , bahkan sudah menempati hampir separuh badan jalan.
Kondisi ini membuat ruas jalan raya menjadi sempit, sehingga memicu arus lalu lintas menjadi macet.
Padahal, terdapat sejumlah petugas dinas perhubungan yang mengatur arus kendaraan, namun tetap saja terjadi kemacetaan.
Salah seorang emak-emak tukang parker di pasar 42 juga ikut kewalahan mengatur bentor yang sembarangan parkir di bahu jalan.
“Kami minta pemerintah daerah untuk memberikan perhatia serius dengan adannya kondisi kemacetan di pasar 42 ini.
Sebab jika dibiarkan begitu saja, maka masyarakat yang akan susah,”ujar Kisman Yasin kepada wartawan koran ini, kemarin.
Kepala Satuan Lalu Lintas Polres Gorontalo Kota AKP Supomo SH ketika dikonformasi terkait hal ini mengatakan, solusi untuk mengatasi hal itu adalah kesadaran dari masyarakat itu sendiri untuk bisa memarkir kendaraan yang tidak mengganggu arus lalu lintas.
“Ya, seperti bentor jangan diparkir berderet tanpa ada petugas pun kalau mereka sadar tidak akan ada kemacetan,”kata AKP Supomo.
Menurutnya, semua stakeholder sebenarnya harus berperan disini, bukan hanya semata-mata di lalu lintas saja, namun polsek juga bisa mengatur arus lalu lintas di pasar bersama Dinas Perhubungan dan Satpol PP untuk menertibkan pedagang yang sudah menggunakan badan jalan. “
Termasuk dinas pasar, jangan mereka hanya menarik retribusi tapi tidak memikirkan dampak yang ditimbulkan akibat penjual yang sudah menggunakan badan jalan sehingga terjadi penyempitan ruas jalan raya,”tandas mantan Kasatlantas Polres Gorontalo Utara ini. (roy)
Comment