Gorontalopost.id, BONBOL – Belum genap sebulan menggenggam kewenangan penuh sebagai Bupati Bone Bolango definitif, Merlan Uloli langsung melakukan gerakan ‘bersih-bersih’.
Bupati perempuan pertama di Gorontalo ini merombak kabinet, yang sebelumnya dilantik Bupati Hamim Pou.
Puluhan pejabat stuktural dan fungsional Pemerintah Kabupaten Bone Bolango diambil sumpahnya untuk menduduki jabatan baru, Selasa (31/1) berlangsung di kantor Bupati Bone Bolango.
Seperti diketahui, rolling jabatan di lingkungan Pemda Bone Bolango, terakhir dilakukan sekira tiga bulan silam, ketika Hamim Pou di-injuri time masa jabatanya, masih melantik 38 pejabat pengawas dan empat kepala puskesmas di lingkup Pemda Bone Bolango.
Bupati Merlan Uloli mengajak semua pejabat yang dilantiknya itu untuk dapat mensukseskan dan mendukungnya bekerja menyelesaikan 10 Gerakan cepat Merlan Uloli atau 100 hari kerja Merlan Uloli.
Sebab, Merlan kini memiliki 10 program kerja utama yang menurutnya diprioritaskan untuk selesai hingga akhir masa jabatan nanti.
“Jangan pernah berpikir kita ada dalam jabatan itu selamanya, dan jangan juga pernah merasa bahwa mutasi itu didasari karena ada suka dan tidak suka, like dislike, lobi atau sponsor, tetapi karena kompetensi dan kebutuhan organisasi, yang paling penting kita niatkan untuk ibadah,”ujarnya.
Merlan akui semua orang bisa saja jadi pemimpin karena kepemimpinan itu ada dan telah tertanam dalam diri masing-masing.
Namun untuk menumbuhkan sifat kepemimpinan yang kuat itulah kata Merlan tidak mudah, perlu pengalaman komitmen serta loyalitas yang kuat dan nyata agar mentalitas pemimpin sejati itu bisa muncul dan dimiliki.
“Saya ingin bapak dan ibu yang dilantik hari ini untuk terus berinovasi dan bekerja memberikan prestasi bagi daerah berakselerasi mengedepankan komunikasi dan membangun networking yang positif karena banyak isu dan tantangan, “ujarnya.
Merlan disela kesempatannya itu juga memberikan catatan khusus kepada sejumlah OPD.
Misalnya Dinasperindagkop yang baru diminta ada lompatan kinerja perindustrian dan perdagangan.
Pasar harus tertata kembali industri kecil harus meningkat khusus karawo, PDRB sektor industri dan perdagangan harus meningkat.
Untuk Inspektur, Merlan ingin pengendalian dan pengawasan internal harus lebih efektif misalnya temuan BPK maupun permasalahan hukum terkait pelaksanaan proyek harus diminimalisir, para auditor harus meningkat kapasitas dan pengawasan.
Dan pelaksanaan dana desa lebih ditingkatkan, segera lakukan evaluasi struktur dan tupoksi OPD bersama bagian Ortala.
“Saya lihat beberapa OPD beban kerjanya tidak berimbang dan tumpang tindih, “ujarnya
Merlan minta kadis sosial dan kemiskinan ekstrim harus cepat diturunkan ditahun 2024.
Sinkronisasi data kemiskinan dan ekspose datanya harus lebih terarah dengan pemerintah desa.
Kegiatan keluarga berencana dikolaborasikan dengan GOW dan PKK. Serta bantuan sosial harus lebih terarah dan melibatkan stakeholder lainnya seperti Baznas dan Perbankan.
“Saya tidak ingin lagi bidang bidang kerja secara parsial,”tegasnya. (csr)
Comment