GORONTALO – GP – Harga bahan bakar minyak (BBM) non subsidi baru saja turun. PT Pertamina mulai memberlakukan penyesuian harga jual sejumlah produk bahan bakar itu sejak Selasa (3/1) kemarin di seluruh Indonesia, tak terkecuali Gorontalo yang mulai berlaku sekira pukul 15.00 wita. Di stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) yang ada di Gorontalo, harga BBM non subsidi jenis gasoline (bensin) pertamax saat ini Rp 13.050 per liter, dari yang harga awal Rp 14.200 per liter atau turun Rp 1.150 per liter. “Alhamdulillah ternyata sudah turun harga pertamax, kurang Rp 13 ribuan per liter,”terang Raffa Abdul, pengguna sepeda motor mio usai mengisi BBM di SPBU Andalas, Kota Gorontalo, semalam.
Selain pertamax harga BBM jenis pertamax turbo juga turun, BBM dengan oktan 98 ini kini hanya Rp 14.350 per liter, dari harga awal Rp 15.500 per liter atau turun Rp 1.150 per liter. Sementara, produk gasoil (diesel) BBM dexlite juga mengalami penyesuaian harga, awalnya Rp 18.650 per liter, kini menjadi Rp 16.500 per liter, sementara harga Pertamina Dex dari harga awal Rp 19.200 per liter kini menjadi Rp 17.100 per liter.
Menteri BUMN Erick Thohir, Selasa (3/1) mengatakan, dibutuhkan koordinasi dan proses waktu dengan berbagai stake holder, untuk melakukan penyesuaian harga BBM non subsidi, karena Pertamina bisnisnya luas dari hulu ke hilir. “Hal ini perlu dilakukan karena pemerintah harus ada dan mendukung ekonomi masyarakat,” jelas Erick didampingi Dirut Pertamina Nicke Widyawati saat melakukan peninjauan di salah satu SPBU Pertamina di jalan MT Haryono, Jakarta Selatan, kemarin.
Erick dalam press rilis yang diterima Gorontalo Post, kemarin, menjelaskan, harga BBM non subsidi bersifat fluktuatif, sehingga dievaluasi secara berkala mengikuti tren dan mekanisme pasar. Pertamina melakukan penyesuaian harga mengikuti tren harga minyak dunia dan harga rata-rata publikasi minyak.
“Pada dasarnya, harga BBM non subsidi sudah seyogya-nya harga pasar, namun untuk membuktikan bahwa pemerintah hadir, maka pada kebijakan sebelumnya ketika harga minyak dunia tinggi pemerintah meminta Pertamina untuk tidak menaikan harga. Sehingga saat ini, ketika harga minyak dunia di level USD 79 per barel, saya bersama Menteri ESDM, Menteri Keuangan dan Direktur Utama Pertamina akhirnya menggelar rapat untuk memproyeksikan dan menentukan harga BBM yang baru ke masyarakat,” tambah Erick.
Adapun harga baru per 3 Januari 2022 sudah sesuai dengan penetapan harga yang diatur dalam Kepmen ESDM No. 245.K/MG.01/MEM.M/2022 sebagai perubahan atas Kepmen No. 62/K/12/MEM/2020 tentang formulasi harga JBU atau BBM non subsidi.
Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati mengatakan, Pertamina berkomitmen penuh untuk menyediakan dan menyalurkan BBM berdasarkan prinsip Availability, Accessibility, Affordability, Acceptability dan Sustainability. “Melalui Subholding Commercial & Trading Pertamina Patra Niaga, kami terus berkomitmen menyediakan pasokan produk BBM berkualitas diseluruh wilayah Indonesia. Tidak hanya di kota-kota besar namun ke seluruh pelosok negeri, dengan harga yang kompetitif,” ungkap Nicke.
Selain itu, Direktur Utama Pertamina Patra Niaga, Alfian Nasution menambahkan, pihaknya turut memberikan apresiasi dan keuntungan untuk konsumen Pertamina yang setiap menggunakan produk-produk BBM berkualitas seperti Pertamax dan Dex Series.“Hingga 8 Januari 2023, khusus pembelian produk Pertamax, Pertamax Turbo, Pertamina Dex dan Dexlite minimum 200 ribu rupiah menggunakan aplikasi MyPertamina dengan metode pembayaran LinkAja, konsumen berkesempatan mendapatkan cashback saldo hingga 10 ribu rupiah,” tambah Alfian. (tro/dan)
Comment