Gorontalopost.id, GORONTALO – Mewujudkan masyarakat Kota Gorontalo telah menjadi cita-cita Wali Kota Gorontalo, Marten Taha sejak dulu. Beragam cara terus ditempuhnya agar cita-cita ini terwujud. Mulai dari operasi penyakit masyarakat (Pekat), minuman keras (Miras), hingga membuat program gerakan salat subuh berjamaah (GSSB).
Dari sekian program itu, Marten lebih berfokus pada GSSB. Sebab, bagi dia, salat subuh bisa menjadi titik awal masyarakat untuk melaksanakan salat lainnya, baik itu dzuhur, ashar, maghrib dan isya. Termasuk salat sunah juga.
“Kalau kita bisa salat subuh, pasti salat lainnya akan mudah dilaksanakan. Karena kita ketahui bersama, kita manusia paling berat sekali untuk bangun subuh karena mengantuk. Nah, kalau subuh bisa terlaksana, maka kita akan merasa rugi kalau salah empat waktu lainnya tidak dilaksanakan,” ucap Marten pada kegiatan GSSB di Masjid Raudatul Jannah, Kecamatan Sipatana, Ahad (4/12).
Marten menegaskan, banyak manfaat yang bisa didapatkan dengan salat subuh. Salah satunya kesehatan tubuh bisa terjaga karena menghirup oksigen pagi hari yang belum dikotori dengan polusi apapun. Bukan hanya itu saja, kata dia, usai salat subuh, kita bisa melakukan aktivitas olahraga pagi.
“Untuk itu, saya berharap agar seluruh masyarakat Kota Gorontalo dapat menunaikan salat subuh. Usahakan salat subuhnya di Masjid,” imbau Marten.
Dalam kesempatan itu, Marten juga menyampaikan beberapa hal. Pertama, terkait rencana program pemerintah tahun 2023 mendatang. Kedua, warga diajak untuk tetap mematuhi protokol kesehatan. Sebab, di daerah Jawa sekarang banyak pasien yang terkonfirmasi positif Covid-19 varian baru.
“Terus yang belum ikut vaksin juga saya harap segera menjalani penyuntikan. Kalau sudah, ajak warga yang belum. Ingat Covid-19 belum berakhir. Pemerintah sekarang belum menyatakan endemi. Satgas saja juga belum dibubarkan,” kata dia.(rwf)
Comment