banten.gorontalopost.id, SERANG – Polisi mengamankan enam remaja yang terlibat aksi tawuran di Pertigaan Pangkalan Cigodeg, Kecamatan Petir, Kabupaten Serang beberapa hari lalu.
Kapolres Serang AKBP Yudha Satria mengatakan pihaknya langsung bergerak cepat setelah adanya laporan terkait peristiwa tawuran yang menewaskan satu orang remaja.
Kejadian tersebut hingga menewaskan seorang pria berinisial MF (17) yang mengalami luka bacok pada bagian punggung.
“Pelaku yang diamankan berinisial FA (19), AG (14), RA (15), IR (16), HE (19), dan MR (19). Tiga dari enam pelaku berstatus masih pelajar atau di bawah umur,” ucap AKBP Yudha, Senin (31/10).
Polisi terlebih dahulu menangkap FA (19) kemudian setelah itu dilakukan pengembangan.
“Pada Kamis dini hari (27/10) sekitar pukul 03.30 WIB pelaku berikutnya ditangkap, yaitu HE (19) dan MR (19) keduanya diamankan di wilayah Lebak,” jelasnya.
Dia menegaskan setelah itu tiga pelaku berikutnya ditangkap, di antaranya AG (14), RA (15), dan IR (16).
“Dari enam tersangka masih ada tiga pelaku yang masuk dalam daftar pencarian orang (DPO), yaitu DI, DA, dan UD,” katanya.
Dia mengatakan saat personel sudah mengantongi indentitas tersangka yang belum tertangkap.
“Selain menangkap enam pelaku, kami juga mengamankan beberapa barang bukti, seperti dua buah celurit, satu pedang, gergaji, dan batang kayu,” jelasnya.
Atas perbuatannya keenam tersangka dijerat Pasal 170 KUHP dan Pasal 2 ayat 1 Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1951 dengan ancaman 12 tahun penjara.
Sebelumnya diberitakan Kelompok geng motor menyerang dua orang remaja secara membabi buta.
Peristiwa tersebut terjadi pada Minggu dini hari (23/10) sekitar pukul 01.40 WIB di Pertigaan Cigodeg, Kampung Wadas Bojong, Desa Sindangsari, Petir, Kabupaten Serang.
Kasi Humas Polres Serang Iptu Dedi Jumhaedi mengatakan pelaku menggunakan sepuluh motor sambil membawa senjata tajam jenis celurit.
Geng motor berjalan dari arah Petir menuju Tanjung. Kelompok tersebut menyerang pengendara yang berpapasan.
“Akibatnya dua orang remaja menjadi korban pengeroyokan pada hari itu,” ucap Iptu Dedi pada Minggu (23/10).
Kedua remaja tersebut berinisial MF (17) dan SR (20), mengalami luka bacok.
“SR saat ini sedang mendapat perawatan medis di Puskesmas Petir, sementara MF meninggal dunia akibat luka bacok di bagian punggung,” jelas dia.
Dia menjelaskan pemicu bermula dari TR (20) dengan FA (20), keduanya memiliki masalah.
Kemudian FA mengajak TR berkelahi, kemudian tawaran itu disetujui.
“Kemudian TR mengajak MF dan SR. Pada saat itu hanya MF yang tidak membawa senjata tajam,” jelasnya.
Sesampainya di tempat kejadian perkara (TKP) FA sudah menunggu bersama teman-temannya lebih banyak dari kawan-kawan TR.
“Kemudian FA beserta kawan-kawannya menyerang TR, SR, dan MF hingga menelan korban jiwa,” katanya.
AKP Dedi menegaskan pihaknya telah melakukan olah TKP serta membawa korban ke rumah sakit.
“Sementara untuk pelaku masih dilakukan pendalaman proses penyelidikan,” katanya. (mcr34/jpnn)












Discussion about this post