GORONTALO – GP- Kasus covid di Gorontalo sudah mulai melandai dalam beberapa hari terakhir, data satuan tugas Covid-19 menyebutkan, per 21 April 2022 tersisa 168 kasus aktif. Di Kota Gorontalo terdapat delapan kasus aktif atau masih berada di zona kuning. Kendati melandai, namun proses belajar mengajar masih memberlakukan pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas.
Misalnya di SMK Negeri 2 Kota Gorontalo, PTM terbatas dilakukan sejak Januari 2022, dan hingga kini belum ada perubahan regulasi. PTM terbatas dilakukan dengan hanya mengisi 50 persen siswa dari kapasitas kelas yang ada, serta setiap siswa wajib menerapkan protokol kesehatan, seperti menggunakan masker, dan tempat duduk diberi jarak.
Kepala SMK Negeri 2 Gorontalo, Drs. Jakub A. Gue, kepada Gorontalo Post, mengatakan, bahwa sebelum melaksanakan PTM pada bulan januari pihak sekolah sudah mulai melakukan uji coba PTM pada bulan Oktober 2021 dengan beberapa sekolah lainnya, di provinsi Gorontalo.
PTM hanya bisa dilaksanakan beberapa sekolah yang sudah memenuhi syarat, seperti siswa dan guru sudah melakukan vaksinasi dosis pertama maupun dosis ke dua. “Alhamdulillah di SMK Negeri 2 Gorontalo itu guru, pegawai dan tenaga penunjang lainnya sudah melaksanakan vaksinasi dosis pertama dan kedua 100 persen, sedangkan siswanya itu sudah 80 persen yang melaksanakan vaksinasi dosis pertama maupun dosis kedua,” ungkapnya. Dikatakanya, PTM 50 persen tersebut, membuat pihak sekolah membagi jam belajar siswa. Setiap pekan siswa hanya masuk sekolah efektif tiga hari.
Sementara, sejak Senin (21/3) kemarin, SMK Negeri 2 Gorontalo sudah mulai melaksanakan ujian tengah semester (UTS). UTS digelar secara daring untuk kelas X dan XI, untuk kelas XII digelar tatap muka. “Untuk sekarang ini ada beberapa ujian yang kita laksanakan, termasuk yang sudah berlangsung yakni ujian kopetensi keahlian yang sudah berlangsung selama dua pekan. Setelah itu kita akan melaksanakan penilaian akhir semester untuk kelas XII,” ujarnya. (Mag01)
Comment