Gorontalopost.id – Keberadaan kendaraan yang memiliki dimensi pengangkutan yang tidak sesuai standar pabrik dan kelebihan muatan atau over dimension dan over loading (ODOL), merupakan sebuah kejahatan lalu lintas yang dapat memicu kecelakaan.
Kapolda Gorontalo, Irjen Pol. Dr. Akhmad Wiyagus, S.I.K, M.Si, M.M, melalui Dir Lantas Polda Gorontalo, Kombes Pol. Arief Budiman,S.H,S.I.K yang disampaikan oleh Kasubdit Gakkum, Kompol Busroni,S.I.K,M.H, ODOL merupakan salah satu kejahatan lalu lintas dan bahkan sangat berpotensi terhadap terjadinya kecelakaan lalu lintas.
“Bahkan kendaraan ODOL pula memberikan dampak buruk terhadap arus lalu lintas, karena akan terjadi yang namanya perlambatan arus lalu lintas dan juga dapat merusak jalan,” ungkapnya.
Lanjut kata Alumnus Akpol 2005 ini, memang saat ini dari Korlantas Mabes Polri belum menerapkan aturan terhadap kendaraan ODOL. Meski demikian, saat ini telah dilakukan proses sosialisasi. Dengan demikian, dikemudian hari, kendaraan yang overload akan ditilang dan yang over dimensi, akan dilakukan penyidikan lebih lanjut.
“Kendaraan yang over loading itu sudah melanggar Pasal 307 Undang-Undang Nomor 22 tahun 2009 dengan pidana penjara kurungan dua bulan atau denda Rp 500 ribu. Sedangkan yang over dimensi, melanggar Pasal 277 Undang-Undang nomor 22 tahun 2009 tentang kejahatan lalu lintas, dengan ancaman pidana satu tahun penjara atau denda Rp 24 juta,” ungkapnya.
Oleh karena itu kata Kompol Busroni,S.I.K,M.H, pihaknya akan lebih memaksimalkan pengawasan di jalan serta sosialisasi kepada masyarakat. Dengan harapan, tidak ada pelanggaran lalu lintas yang dilakukan, khususnya tentang kendaraan ODOL.
“Ini menjadi perhatian serius, karena kecelakaan lalu lintas yang terjadi akibat kendaraan ODOL cukup tinggi diseluruh Indonesia. Tentunya hal ini pun diharapkan agar tidak terjadi di Gorontalo. Oleh karena itu, dibutuhkan kesadaran bersama dari kita semua,” harapnya. (kif)












Discussion about this post