BATUDAA—GP— Kaki gemetaran, mata berkaca-kaca disertai keringat yang mengucur deras di hampir sekujur tubuh. Begitulah kondisi Abdul Gafat M Zain (55) saat menyaksikan puing-puing rumahnya yang ludes dilahap si jago merah, Kamis (8/4/2021).
Warga Desa Barakati, Kecamatan Batudaa, Kabupaten Gorontalo ini tak menyangka nasib nahas menimpa dirinya. Pasalnya, disaat warga lainnya masih terlelap tidur, keluarga Abdul Gafar yang beranggotakan sembilan orang ini harus kehilangan rumah permanen mereka.
Menurut pengakuan pemilik rumah Abdul Gafar saat ditemui wartawan koran ini mengatakan, api pertama dilihat anaknya dari kamar ke 3 sekira pukul 6.30 Wita. Saat itu anaknya langsung membangunkan dirinya dan istrinya yang tidur di kamar belakang. Ketika mereka bangun langsung melihat api yang sudah membesar merambat cepat ke hampir seluruh isi rumah. Saat itu juga Gafar langsung meminta tolong pada masyarakat setempat untuk memadamkan api dan menelpon pemadam kebakaran.
Sambil menunggu petugas damkar tiba di lokasi, sebagian masyarakat melakukan pemadaman dengan menggunakan alat seadanya berupa ember dan loyang. Saat mobil damkar tiba, kobaran api baru bisa dipadamkan. Hanya saja rumah sudah menjadi arang. Gafar mengakui tidak ada korban jiwa dalam peristiwa kebakaran tersebut, namun kerugian materil ditaksir mencapai ratusan juta rupiah.
“Kerugian yang saya alami yakni satu unit rumah permanen bersama isinya, ijazah, lemari, kursi sofa, meja, kulkas, tv, mesin jahit, mesin neci, pakaian dan lainnya. “Saat ini pun kami masih belum tahu mau tinggal dimana karena rumah hangus terbakar,” keluh Gafar.
Kepala BPBD Kabupaten Gorontalo Sumanti Maku melalui Kepala Unit Damkar Farid Taha mengatakan, setelah menerima informasi adanya kebakaran dari Bapak Jelis Ilahude pada pukul 06.59, Wita. Anggota damkar segera meluncur ke lokasi kejadian dengan respon time 15 menit, anggota damkar tiba di lokasi pada pukul 07:14 dan langsung melakukan proses pemadaman dan pendinginan sekaligus melokalisir lokasi untuk memastikan bahwa sudah tidak ada sumber titik api lainnya.
“Dugaannya penyebab kebakaran, korsleting listrik dan kami berupaya memadamkan api selesai pukul 09.45 sehingga kurang lebih sekitar tiga jam dengan kondisi cuaca juga yang hujan,” ungkap Farid. Ditambahkannya, adapun armada yang diturunkan adalah satu unit mobil damkar Kabupaten Gorontalo, satu unit mobil damkar Provinsi Gorontalo, satu unit mobil Kota Gorontalo, aparat Desa, Unsur TNI/Polri dan masyarakat.
“Hadir dalam pemadaman, para Babinsa Koramil 1314-03 Batudaa, Bhabinkantibmas Polsek Batudaa, Petugas Damkar Kabupaten Gorontalo dan masyarakat Desa Barakati sekirat 30 orang,” tutur Farid. Adapun 9 anggota keluarga yang tinggal dirumah tersebut adalah, Abd. Gafar M. Zain 55 tahun, Maimun 50 tahun, Irwanto Zain 27 tahun, Revalina Zain 20 tahun, Nada, Azriel, Marlin M. Zain dan Zelita Salon. Saat ini aparat desa Barakati sudah meminta bantuan dari Dinas Sosial Provinsi dan Kabupaten Gorontalo untuk membantu meringankan beban Gafar dan keluarganya.
“Alhamdulillah dapat respon yang baik dari Dinas Sosial Provinsi dan sementara persiapan pendistribusian bantuan,” ungkap Nuriadin Yersi Badaru Kepala Desa Barakati saat diwawancarai wartawan koran ini. Lebih lanjut Nuriadin menjelaskan, ia sudah memberitahukan kepada pihak korban kebakaran, ketika tidak memungkinkan tinggal di tempat lain, Nuriadin akan mengarahkan para korban untuk sementara waktu tinggal di kantor desa. Sedangkan dari pihak desa akan berusaha untuk memberikan bantuan walaupun hanya sedikit.
“Ada anggaran tanggap darurat tetapi dialihkan untuk covid, dengan kejadian ini mudah-mudahan saya bisa menggeser anggaran untuk membantu meringankan korban, dan saya akan berusaha bagaimana kebutuhan mereka untuk besok dan lusa, ” kata Nuriadin.
Terpisah Birpika Siswanto Gobel anggota Reskrim Polsek Batudaa menjelaskan, pihaknya mendapatkan informasi dari masyarakat adanya kebakaran. “Masyarakat menelpon ke penjagaan katanya ada kebakaran, kami langsung bergerak menuju lokasi kejadian untuk melakukan pengecekan langsung kebakaran tersebut. Dugaan sementara kebakaran itu disebabkan barus pendek listrik, ” tandas Siswanto.
Pantauan Gorontalo Post, banyak warga yang berkumpul di tempat kejadian untuk membantu mengevakuasi sisa puing puing kebakaran. Ada juga warna yang datang hanya sekedar untuk menonton saja. “Kalau saya datang kesini cuma melihat seperti apa akibat kebakaran ini, ” kata Rudi salah seorang pengemudi bentor. (Wie/tr-73/mgg-02)
Comment