GORONTALO – GP – Masyarakat Gorontalo tak risau dengan stok bahan pangan jelang dan saat ramadan 1442 hijriah. Pemerintah Provinsi Gorontalo memastikan semua bahan pokok tersedia, dan harga juga terkendali, artinya masih bisa terjangkau masyarakat. Hal ini disampaikan Wakil Gubernur Idris Rahim, didampingi Kadis Kumperindag Provinsi Gorontalo, Risjon Sunge, dan Kepala BI Gorontalo, Budi Widihartanto, kepada wartawan, Selasa (6/4).
Pemprov Gorontalo bersama beberapa instansi telah melakukan peninjauan dan inspaksi lapangan terkait keberadaan bahan pokok dan perkembangan harga jelang ramadan. Memang, ada beberapa kebutuhan pokok yang harganya mengalami peningkatan, seperti cabe rawit (rica).
Menurut Wakil Gubernur Idris Rahim, kenaikan harga rica, lantaran tingginya permintaan dan pasokan dari petani kurang, belum lagi kata dia, rica Gorontalo juga ternyata diminati daerah lain, seperti Kalimantan dan Ternate. “Pada dasarnya semua bahan pokok tersedia, aman, kecuali harga cabe meningkat dan daging ayam. Cabe selain pasokan kurang, karena tingginya permintaan di Kalimantan dan Ternate. Kalau daging ayam, memang biasanya meningkat jelang ramadan. Karena ada kebiasaan tidak afdol sahur tanpa ayam,”ujar Wakil Gubernur Idris Rahim, kemarin. Pemprov dipimpin Wagub Idris Rahim juga menggelar rapat koordinasi stabilisasi barang kebutuhan pokok dan barang penting menjelang Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) tahun 2021 yang berlangsung di Hotel Maqna, Kota Gorontalo, Selasa (6/4).
Sebelum pelaksanaan rakor tersebut, Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Gorontalo telah melakukan pemantauan stok dan harga bahan kebutuhan pokok. Pemantauan dilakukan di Pasar Sentral Kota Gorontalo, sejumlah gudang distributor, serta pasar tradisional dan pasar modern. Wagub menuturkan, untuk menjaga ketersediaan stok kebutuhan pokok serta memberikan rasa aman kepada masyarakat, Pemprov Gorontalo akan menerapkan prinsip 4K yaitu Keterjangkauan harga, Ketersediaan pasokan, Kelancaran distribusi, serta Komunikasi efektif oleh seluruh instansi terkait.
Sementara itu Kepala Perwakilan BI Provinsi Gorontalo, Budi Widihartanto menjelaskan, TPID Provinsi Gorontalo dan kabupaten/kota akan menggelar operasi pasar untuk menstabilkan harga kebutuhan pokok. Budi mengatakan, selain cabai rawit dan daging ayam, komoditi minyak goreng juga mengalami kenaikan harga. Khusus untuk minyak goreng, Sub Divisi Regional Bulog Gorontalo akan segera memasok stok ke pasaran dengan harga Rp13 ribu per liter.
Sama halnya yang disampaikan Kadis Kumperindag Risjon Sunge, ia mengatakan, untuk mengendalikan harga bahan pokok, pihaknya segera menggelar operasi pasar atau pasar murah. “Sehingga pedagang tidak seenaknya menaikan harga karena adanya kebutuhan yang meningkat. Antusias operasi pasar sangat tinggi, kendati begitu kita tetap lakukan dengan menaati protokol kesehatan,”ujar Risjon Sunge. (tro)
Comment