GORONTALO – GP – Keluhan dan keresahan masyarakat atas kondisi genangan air busuk di ruas jalan Dr. Jhon Aryo Katili eks JL. Andalas, Kotab Gorontalo akhirnya terjawab sudah. Menyusul perbaikan drainase sekaligus plat duiker atau gorong-gorong tepatnya di simpang empat lampu merah yang menjadi titik utama luapan air.
Pantauan Gorontalo Post Selasa (9/2), proses pengalian plat duiker dan drainase yang tersumbat menggunakan alat berat berupa Excavator. Bau busuk sangat menyengat ketika pembongkaran sedang berlangsung. Pasalnya, air yang ada dalam drainase tersebut sudah berwarna hitam bahkan berbusa. Selain itu banyak jentik nyamuk yang hidup dalam air busuk tersebut. Untuk menghindari kecelakaan, kawasan itu ditutup menggunakan pagar yang terbuat dari spanduk.
Pada spanduk itu bertuliskan mohon dukungan masyarakat Provinsi Gorontalo atas pekerjaan pemeliharaan pemasangan Box Culver di ruas jalan Jhon Aryo Katili eks Andalas. Sementara itu arus lalulintas dari arah Telaga menuju dialihkan ke arah DPRD Kota Gorontalo dialihkan ke arah Terminal 42. Sedangkan kendaraan dari arah sebaliknya dialihkan ke arah panti jompo maupun ke arah Polsek Kota Tengah. Penutupan jalan ini diperkirakan akan berlangsung selama sepekan. Hal ini disampaikan Kepala Bidang (Kabid) Binamarga Dinas Pekerjaan Umum (PU) Provinsi Gorontalo Abdul Fandit Ahmad kepada wartawan koran ini, kemarin.
“Jadi pekejaan perbaikan drainase di jalan eks Andalas ini telah berlangsung sejak Senin (8/2) malam,”kata Abdul Fandit Ahmad. Dijelaskan Fandit, kegiatan pekerjaan pemeliharaan rutin Drainase ini difokuskan di kompleks Bank BRI Unit Andalas, mengingat kawasan tersebut terus terjadi genangan yang tak pernah kunjung surut. Hal ini karena sudah ada penyumbatan pada sedimen dalam drainase.
Untuk itu ungkap Fandit, Pemprov Gorontalo melalui Dinas PUPR Provinsi Binamarga membongkar Gorong-gorong lama, kemudian diganti dengan Box Culver, yang lebih besar dimensinya dari Gorong-gorong saat ini. Untuk pekerjaan perbaikan drainase, akan menyesuaikan dengan kondisi tanah yang ada di kawasan itu, “Kalau kondisi tanahnya keras berarti tidak ada lagi perbaikan tanah, dan penyelesaiannya selama tiga atau empat hari, tetapi kondisi tanah berlumpur, maka penyelesaian itu sekitar tujuh hari,” ungkap Fandit.
Adapun anggaran yang digunakan untuk perbaikan drainase tersebut sebesar Rp. 350 Juta . Pada proses pelaksanaan pekerjaan dari pihak Binamarga sudah melakukan koordinasi dengan dinas terkait yang ada di wilayah tersebut, seperti kelurahan, kecamatan Polres, dan juga Polsek setempat.
Ditahun 2021 ini Gubernur kata Fandit berusaha untuk mendapatkan pinjaman lagi dari PT.SNI untuk kegiatan Pemulihan EKonomi Nasional (PEN). “Mudah-mudahan itu terealisasi tahun ini. Sehingga jalan di eks Andalas yang sudah rusak parah akan diperbaiki kembali. Untuk kubangan-kubangan sementara ini kita bisa tangani dengan pekerjaan rutin, seperti di tampal, tapi hanya dengan anggaran rutin” Kunci fandit.
Diwawancarai terpisah Camat Kota Tengah Kota Gorontalo Irwansyah D Taha mengatakan, perbaikan drainase dan plat duiker itu memang sudah dikoordinasikan dengan pihak pemerintah kecamatan Kota Tengah. Untuk itu, pihaknya turun langsung melakukan pemantauan di lapangan terkait proses pekejaan proyek tersebut. “Ya, kami sudah mendapat laporan terkait pekerjaan proyek ini. Harapannya dengan adanya perbaikan drainase tersebut maka sudah tidak ada lagi genangan di kawasan tersebut sehingga masyarakat khususnya para pengendara kendaraan nyaman dan arus lalulintas bisa normal kembali,”kunci mantan ASN di Kabupaten Gorontalo Utara ini. (tr-73/roy).
Comment