logo gorontalo post
  • METROPOLIS
  • PERISTIWA
  • EKONOMI BISNIS
  • SPORTIVO
  • KORAN DIGITAL
No Result
View All Result
Logo gorontalo post
  • METROPOLIS
  • PERISTIWA
  • EKONOMI BISNIS
  • SPORTIVO
  • KORAN DIGITAL
No Result
View All Result
logo gorontalo post
No Result
View All Result
Pemkot Gorontalo
Home Disway

Belajar Hidup

Jitro Paputungan by Jitro Paputungan
Sunday, 7 February 2021
in Disway
0
Belajar Hidup
Bagikan ke FacebookBagikan ke TwitterBagikan ke Whatsapp

Related Post

Rahmanullah Lakanwal

Airmata Ira

Nikmat Karina

Kopi (K)Mojang

Oleh:
Dahlan Iskan

WANITA 46 tahun itu akhirnya dicoret dari anggota komisi pendidikan dan tenaga kerja DPR Amerika. Juga dicoret dari anggota komisi anggaran.

Marjorie Taylor Greene itu. Anggota baru DPR dari dapil 14 negara bagian Georgia itu.

Kelihatannya dia mulai menyesal. Kok percaya serangan 9/11 di New York itu rekayasa. Kok percaya penembakan masal di sebuah sekolah di Florida dua tahun lalu itu sengaja dibuat –untuk alasan melarang kepemilikan senjata. Bahkan dia percaya kebakaran hutan yang luas di California itu dipicu oleh sinar biru laser dari makhluk angkasa luar. Dan banyak lagi yang tidak masuk akal. (Disway kemarin).

Sebenarnya cukup banyak anggota DPR dari fraksi Partai Republik yang bersuara ”tidak”. Yakni tidak setuju kalau Greene dicoret. Jumlahnya sampai 199 orang. Tapi 11 anggota DPR dari Republik bersuara ”setuju”. Maka hasil pemungutan suara itu 230 lawan 199.

Greene sebenarnya sudah berusaha berubah. Yakni satu jam sebelum pemungutan suara itu. Greene berpidato 10 menit. Disiarkan pula secara online. Dia menegaskan sejak 2018 sudah tidak percaya yang bukan fakta seperti itu. Dia mengakui penembakan masal di sekolah itu memang benar terjadi. Dia juga mengakui serangan 9/11 itu memang ada.

Dia juga mengatakan isi medsosnyi tidak sepenuhnya mewakili dirinyi. Medsosnyi itu dikendalikan beberapa orang. Yang kadang tidak sesuai dengan sikap pribadinyi.

Tapi Greene tidak mau minta maaf di pidatonyi itu. Padahal beberapa isi medsosnyi dulu mengandung kekerasan. Termasuk setuju kalau tokoh Demokrat seperti Ketua DPR Nancy Pelosi disingkirkan –kalau perlu dengan peluru di kepala Nancy.

Beberapa anggota DPR dari Republik mendukung Greene. Pun sampai mereka memberikan standing ovation untuk Greene. Mereka berdiri menghormati Greene yang baru selesai pidato.

Kelihatannya Greene tidak akan tersingkir sepenuhnya. Mungkin akan ada kompromi. Misalnya Greene akan dimasukkan ke komisi usaha kecil. Kebetulan dia sendiri seorang pengusaha kecil –untuk ukuran Amerika.

“Saya ini korban cancel culture,” komentar Greene setelah pencoretan itu (Lihat Disway 25 Januari). Hari itu dia ke DPR dengan masker bertulisan Free Speech. Dia pun menolak tawaran untuk masuk ke komisi yang di Amerika dianggap yang paling tidak penting.

Sebelum pidato itu Greene justru masih melakukan penggalangan dana. Khusus untuk membiayai perlawanan atas mencoretannyi itu. Dia mengumumkan penggalangan dana itu sangat sukses. Hanya dalam waktu singkat sudah terkumpul dana USD 175 ribu. Sekitar Rp 2,5 miliar.

Greene pun mengucapkan terima kasih lewat Twitter-nyi. Mereka yang telah mengumpulkan dana itu dia anggap sebagai patriot utama. “Mereka itu terus menyerang saya karena saya mewakili kalian,” unggah Greene. “Kita tidak mau menyerah,” lanjutnyi.

Beberapa anggota DPR dari Demokrat sebenarnya mengusulkan Greene dicoret sekalian sebagai anggota DPR. Tapi tidak mungkin bisa terjadi.

Sehari sebelumnya Greene sebenarnya memang sudah minta maaf. Yakni di pertemuan internal fraksi Republik. Dia minta maaf karena pernyataan-pernyataan yang dianggap mengganggu partai. Tapi permintaan maaf itu tidak diucapkan di pidato sebelum pemungutan suara.

Harian New York Times melakukan reportase menarik dari Dapil 14 Georgia. Di situ Greene terpilih dengan suara mutlak: 75 persen.

Wilayah itu di luar kota besar Atlanta. Berbatasan dengan negara bagian Tennessee. Dominasinya kulit putih. Kelas pekerja. Donald Trump menang mutlak di daerah ini.

Mereka membayangkan Trump akan menang lagi. Dan Greene bisa mendukung Trump di Washington DC.

Tema-tema kampanye Greene ketika itu memang khas tema kulit putih: pro kepemilikan senjata, anti aborsi dan takut ancaman komunis. Terutama tentang perlunya Republik (baca: kulit putih) mengendalikan negara.

Untuk meyakinkan pemilih bumbu-bumbu teori konspirasi dijejalkan saat kampanye. Greene gigih sekali. Bisa lima kali pidato sehari. Saat kampanye.

Sebagian pendukungnyi itu kini menyesalkannyi. Sebagian saja. Itu karena Greene sebenarnya orang luar daerah. Dia awalnya tinggal di pinggiran kota Atlanta. Membuka usaha gym. Bersama suami.

Di situ pula sebenarnya Greene akan maju sebagai caleg. Tapi tiba-tiba anggota DPR lama dari dapil 14 menyatakan tidak nyaleg lagi. Greene pun melihatnya sebagai peluang besar. Dia pindah dapil. Pindah pula rumah ke dapil itu.

“Mestinya Greene jangan lagi banyak omong. Kan sudah tidak ada Trump,” ujar salah seorang pendukungnyi di dapil itu kepada NYT. “Semakin banyak bicara semakin banyak fakta,” tambahnya.

Semua orang kelihatannya memang perlu proses pematangan. Pun Greene. Pun di Amerika. Dari pidato 10 menit sebelum pemungutan suara itu sudah terlihat Greene mulai belajar hidup. Apalagi setelah pencoretan ini. (*)

Tags: Belajar HidupDahlan IskanDisway

Related Posts

--

Rahmanullah Lakanwal

Tuesday, 2 December 2025
Mantan Direktur Utama PT Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan (ASDP) Indonesia Ferry (Persero), Ira Puspadewi-Istimewa-

Airmata Ira

Monday, 24 November 2025
--

Nikmat Karina

Tuesday, 18 November 2025
Kopi (K)Mojang

Kopi (K)Mojang

Monday, 17 November 2025
Hemat Syarikah

Hemat Syarikah

Thursday, 13 November 2025
Angsa Hitam

Angsa Hitam

Wednesday, 12 November 2025
Next Post
Walikota Turunkan Tim Selidiki Pelanggaran Protkes di THM Queen

Walikota Turunkan Tim Selidiki Pelanggaran Protkes di THM Queen

Discussion about this post

Rekomendasi

Personel Samsat saat memberikan pelayanan pengurusan pajak di Mall Gorontalo.

Pengurusan Pajak Kendaraan Bisa Dilakukan di Mall Gorontalo

Monday, 1 December 2025
Personel Satuan Lalu Lintas Polresta Gorontalo Kota mengamankan beberapa motor balap liar, Ahad (30/11). (F. Natharahman/ Gorontalo Post)

Balap Liar Resahkan Masyarakat, Satu Pengendara Kecelakaan, Polisi Amankan 10 Unit Kendaraan

Monday, 1 December 2025
ILustrasi

Dandes Dataran Hijau Diduga Diselewengkan, Dugaan Pengadaan SHS Fiktif, Kejari Segera Tetapkan Tersangka

Monday, 13 January 2025
Basri Amin

Gorontalo, Jangan “Lari” di Tempat

Monday, 1 December 2025

Pos Populer

  • Rita Bambang, S.Si

    Kapus Sipatana Ancam Lapor Polisi

    13 shares
    Share 5 Tweet 3
  • Senggol-Senggolan di Pemerintahan

    13 shares
    Share 5 Tweet 3
  • Ruang Inap Full, RS Multazam Bantah Tolak Pasien BPJS

    13 shares
    Share 5 Tweet 3
  • GHM 2025, Gusnar Nonaktifkan Kadispora

    13 shares
    Share 5 Tweet 3
  • Dugaan Persetubuhan Anak Dibawah Umur, Oknum ASN Gorut Dibui

    13 shares
    Share 5 Tweet 3
Gorontalopost.co.id

Gorontalo Post adalah Media Cetak pertama dan terbesar di Gorontalo, Indonesia, yang mulai terbit perdana pada 1 Mei 2000 yang beral...

Baca Selengkapnya»

Kategori

  • Boalemo
  • Bone Bolango
  • Disway
  • Ekonomi Bisnis
  • Gorontalo Utara
  • Headline
  • Kab Gorontalo
  • Kota Gorontalo
  • Kriminal
  • Metropolis
  • Nasional
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Pendidikan
  • Persepsi
  • Pohuwato
  • Politik
  • Provinsi Gorontalo

Menu

  • Redaksi
  • Tentang Kami
  • Kontak Kami
  • Kode Etik Jurnalistik
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer
  • Privacy Policy

© 2025 PT. Gorontalo Cemerlang - Gorontalo Post by Div-TI.

No Result
View All Result
  • METROPOLIS
  • PERISTIWA
  • EKONOMI BISNIS
  • SPORTIVO
  • KORAN DIGITAL

© 2025 PT. Gorontalo Cemerlang - Gorontalo Post by Div-TI.